Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik Melalui Neural Yandex
Yandex baru saja memperkenalkan layanan signifikan yang dapat memantau penyebaran abu vulkanik dan melakukan mitigasi terhadap dampak yang ditimbulkan pada masyarakat dan ekosistem.
Abu vulkanik membawa partikel yang berbahaya dan bisa merusak lingkungan dengan dampak yang luas. Misalnya letusan dari Gunung Merapi di Indonesia, Fagradalsfjall di Islandia, dan Shiveluch di Rusia yang menimbulkan emisi abu dalam jumlah besar. Ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan menyebabkan risiko terhadap keselamatan publik dan infrastruktur.
Yandex menyoroti pentingnya mekanisme pemantauan dan respon yang efektif sebagai upaya meminimalisir perluasan dampak pasca letusan. Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan keahlian dalam machine learning, analisis data dan meteorologi.
Menggunakan model matematika yang canggih, neural networks (jaringan syaraf tiruan/JST) dan peta interaktif untuk pemantauan awan abu pasca letusan secara real-time. Cara ini jadi salah satu langkah memberdayakan pihak berwenang dan masyarakat untuk mengimplementasikan model mitigasi penyebaran abu vulkanik.
Direktur Proyek Strategis di Yandex Clid Anna Lemyakina menuturkan, penggunaan teknologi cloud dan layanan machine learning jadi solusi mumpuni dalam mengatasi beragam tantangan sosial, termasuk pemantauan fenomena alam. Mekanisme prakiraan penyebaran abu vulkanik penting untuk dibarengi dengan akses yang efektif dan cepat ke layanan pengujian hipotesis dan pelatihan model.
“Proyek kami siap diskalakan untuk memantau gunung berapi di seluruh dunia, mengatasi masalah mendesak mengenai letusan gunung berapi dan dampaknya,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (24/02).
Layanan peta interaktif baru model tersebut tak hanya melacak pergerakan abu vulkanik secara real-time, namun juga menyediakan prakiraan cuaca 24 jam. Dengan begitu bisa memfasilitasi langkah-langkah proaktif untuk mengurangi dampak abu vulkanik.
Dengan memanfaatkan Yandex DataSphere, machine learning yang dilatih pada beragam sumber data, seperti citra satelit dan pengamatan meteorologi, yang kemudian akan berkembang untuk mencakup data tinggi dan kepadatan abu. Akses ke peta tersedia berdasarkan permintaan dari organisasi internasional.
Saat ini, inovasi pemetaan abu sedang berjalan untuk pemantauan gunung berapi di semenanjung Kamchatka di Rusia. Ke depan, layanan dapat diperluas ke wilayah lain di dunia.
Yandex tetap berkomitmen menggunakan teknologi demi kepentingan masyarakat dan lingkungan. Melalui upaya kolaboratif ini, Yandex berharap dapat mengatasi tantangan global yang ditimbulkan oleh penyebaran abu vulkanik, sehingga berkontribusi nyata terhadap masyarakat.
“Kami sangat senang bahwa upaya bersama seperti ini dapat menghasilkan proyek-proyek inovatif yang berpotensi memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan kesejahteraan mereka,” ujar Alexander Popovskiy selaku VP Strategy di Yandex Search.
Yandex sendiri adalah perusahaan teknologi yang menciptakan produk dan layanan AI yang didukung oleh implementasi machine learning. Sejak 1997, Yandex memberikan layanan search engine kelas dunia yang relevan secara lokal. Yandex juga mengembangkan layanan transportasi on-demand, produk navigasi, dan aplikasi seluler lainnya untuk jutaan konsumen di seluruh dunia.