27 Tahun Pertamina Patra Niaga Tumbuh Berkelanjutan
Tiga tahun setelah bertransformasi menjadi subholding komersial dan perdagangan, PT Pertamina Patra Niaga kini genap berumur 27 tahun. Pada usia barunya, perseroan membawa semangat untuk tumbuh berkelanjutan dan melayani kebutuhan energi negeri.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, perseroan berperan penting dalam melayani dan mendistribusikan energi bagi masyarakat dan mitra strategisnya di Indonesia. Pertamina Patra Niaga juga berkontribusi pada era transisi energi dengan menjadi mitra dekarbonisasi bagi konsumennya.
“Kami akan terus mengambil peran strategis dalam distribusi energi, sekaligus memastikan produk dan layanan kami selalu menjadi lebih baik dikembangkan sesuai dengan cita-cita menuju Indonesia net zero emission 2060,” kata Riva dalam siaran pers, dikutip Rabu (28/2).
Mendukung terwujudnya keadilan energi berdasarkan aspek ketersediaan, aksesibilitas, keterjangkauan, penerimaan, dan keberlanjutan, Pertamina Patra Niaga hadir di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal lewat beberapa program dan aktivitas operasionalnya.
Yaitu, 502 titik bahan bakar minyak (BBM) satu harga, lebih dari 248.000 pangkalan gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) subsidi 3 kilogram, 10 tangki BBM dan tangki LPG baru di Indonesia Timur, lebih dari 100 terminal bahan bakar dan LPG, dan 72 depot pengisian pesawat udara termasuk di bandara perintis.
Di luar itu, ada pula pengoperasian 407 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) nelayan, 55 stasiun pengisian bahan bakar bunker bagi moda transportasi penyeberangan danau dan laut, serta lebih dari 6.300 SPBU reguler.
Pertamina Patra Niaga juga mengembangkan layanan untuk menyambut berubahnya pola kebutuhan energi yang mengedepankan aspek keberlanjutan.
Selain Pertamax Turbo dan Perta Dex, untuk mitra industri perseroan menyediakan bahan bakar minyak sulfur sangat rendah atau very low sulfur fuel oil, solar B35, Pertamax Green 95, serta bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau sustainable aviation fuel.
Pada sisi lain, tahun 2024 Pertamina Patra Niaga akan mengoperasikan 500 stasiun energi hijau atau green energy station, sekaligus memperluas layanan stasiun penukaran baterai dan stasiun pengisian daya. Dimulai pada akhir 2023 lalu, Perseroan juga melayani pembelian sertifikat karbon bagi mitranya.
“Meski saat ini masih dominan energi fosil, kami berkomitmen secara berkelanjutan mempersiapkan produk dan layanan di saat makin cepatnya proses transisi energi di Indonesia berjalan. Ini adalah langkah awal kami berperan sebagai solusi dekarbonisasi,” jelas Riva.
Prioritas lainnya adalah digitalisasi untuk memastikan transparansi, efektivitas, serta efisiensi penyediaan energi. Hal itu dilakukan melalui pusat komando terintegrasi, Pertamina Call Center (PCC) 135, ekosistem digital MyPertamina, Pertamina One Solution, digitalisasi pada lini operasi Subsidi Tepat Solar dan LPG 3 kilogram, serta digitalisasi SPBU.
Selain itu, terdapat New Gantry System di terminal bahan bakar, serta Digital Ground Operation maupun Pertamina Aviation Fuel Delivery Management untuk distribusi avtur. “Kami akan terus berkembang karena Pertamina Patra Niaga hadir untuk menemani dan memberi energi di setiap perjalanan hidup seluruh konsumen kami,” tutup Riva.
Informasi lebih lanjut mengenai produk dan layanan Pertamina Patra Niaga tersedia melalui PCC 135, situs web www.mypertamina.id, akun Instagram @ptpertaminapatraniaga, Facebook @PTPertaminaPatraniaga, dan kanal YouTube PT Pertamina Patra Niaga.