Platform Low-Code/No-Code dari Zoho, Inovasi App Development Tanpa Coding

Zoho Creator mendorong pengenalan low-code/no-code sampai ke institusi pendidikan.
Anshar Dwi Wibowo
Oleh Anshar Dwi Wibowo - Tim Publikasi Katadata
19 September 2024, 19:56
zoho
Dok Zoho
Button AI Summarize

Meningkatnya permintaan akan inovasi cepat dan transformasi digital telah menjadikan platform low-code/no-code sebagai bagian penting dari ekosistem app development (pengembangan aplikasi) di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. 

Platform ini memungkinkan bisnis untuk berkembang lebih cepat dan berinovasi terus-menerus, menawarkan kelincahan di era yang semakin kompetitif.

Oleh karena itu, Zoho Creator mendorong pengenalan low-code/no-code sampai ke institusi pendidikan. Salah satunya dengan menyelenggarakan Young Creator Program (YPC) bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya pada Agustus lalu. 

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya global Zoho Creator, platform low-code/no-code (LCNC) Zoho, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal, terutama mahasiswa, guna memanfaatkan kekuatan solusi LCNC seperti Zoho Creator untuk mengembangkan aplikasi bisnis yang kuat tanpa memerlukan pengalaman coding apapun. 

Kemitraan ini memungkinkan Zoho Creator menjadi bagian dari kurikulum di perguruan tinggi itu. Selain melatih 70 mahasiswa, program YPC tahun ini memperkenalkan train-the-trainer model, yang melibatkan 40 dosen dalam pelatihan khusus, sehingga memastikan bahwa mahasiswa di masa mendatang juga akan mendapat manfaat dari kurikulum ini. 

Mengapa Low-Code/No-Code Penting di Masa Depan?

Bisnis dan banyak orang semakin ingin membangun dan menggunakan aplikasi dengan cepat tanpa memerlukan keahlian teknis yang luas. 

Wajar saja, sebab, bagi mereka yang belum pernah belajar ilmu programing atau coding, belajar hal-hal teknis semacam itu bukan perkara mudah. Padahal di sisi lain, kebutuhan akan aplikasi sangat tinggi. 

Kominfo mencatat, Indonesia kekurangan 500 ribu talenta digital per tahun. Bahkan secara global, IDC memprediksi bahwa dunia akan kekurangan full-time developer hingga 4 juta orang di 2025.

Hal itu telah menyebabkan munculnya platform pengembangan low-code dan no-code, yang telah membuka pintu bagi mereka yang memiliki kemampuan teknis minim untuk membuat aplikasi tanpa keterampilan pengodean yang mendalam. 

Sayangnya, banyak yang belum familiar soal metode low-code dan no-code dan bedanya dengan metode pengembangan aplikasi konvensional.

Mari kita telusuri dan lihat mengapa solusi low-code/no-code semakin diminati.

Apa itu Low-code/No-code?

Platform low-code dan no-code adalah sebuat tools pembuatan aplikasi yang memungkinkan orang untuk membangun aplikasi dengan pengetahuan coding yang minimal atau tanpa pengetahuan coding sama sekali.

Platform low-code adalah sebuah lingkungan pengembangan tempat pengguna dapat membuat aplikasi hanya dengan kemampuan drag and drop komponen secara visual, menggunakan template yang telah dibuat sebelumnya. Pengguna hanya perlu menambahkan kode minimal jika diperlukan. 

Tujuannya jelas, untuk mengurangi jumlah coding manual, sehingga developer dapat fokus pada kustomisasi yang lebih kompleks jika diperlukan.

Sedangkan, no-code melangkah lebih jauh dengan menghilangkan kebutuhan coding sama sekali. 

Pengguna membangun aplikasi sepenuhnya melalui antarmuka grafis, menggunakan proses drag-and-drop yang sederhana. 

Pengembangan Aplikasi Tradisional: Cara Konvensional

Selama beberapa dekade terakhir, membangun aplikasi membutuhkan tim apps developer terampil, menguasai beberapa bahasa pemrograman, mendesain antarmuka pengguna, dan mengelola database. 

Proses membangun aplikasi dari nol bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, tergantung pada kompleksitasnya.

Selain itu, developer juga bertanggung jawab untuk mengelola infrastruktur back-end, termasuk database, server, dan integrasi cloud. Tentunya hal ini perlu pemahaman mendalam agar aplikasi yang dijalankan aman dan andal.

Oleh karena itu, tidak sedikit developer yang mengembangkan aplikasi dengan jalan pintas "asal cepat jadi", karena terlalu banyak tugas yang harus dijalankan.

Sehingga, aplikasi yang dibangun seringkali tidak sesuai ekspektasi pengguna bahkan menciptakan technical debt, di mana perlu banyak sekali pengerjaan ulang pada source code aplikasi ataupun stack teknologi yang digunakan di kemudian hari yang memakan lebih banyak waktu dan tenaga.

Tidak sampai disitu, biaya finansial pengembangan aplikasi tradisional pun sangat besar jika dibandingkan dengan low-code

Perusahaan juga perlu mengalokasikan dana untuk pemeliharaan jangka panjang aplikasi mereka, mulai dari mempekerjakan apps developer hingga memelihara infrastruktur.

Platform Low-Code/No-Code: Pendekatan Modern

Platform low-code/no-code telah merevolusi cara aplikasi dikembangkan dengan menyederhanakan proses dan memungkinkan pengguna untuk membangun aplikasi dengan pengetahuan pengkodean yang minimal atau tanpa pengetahuan sama sekali. 

Platform low-code menawarkan kemudahan penggunaan dengan menyediakan komponen yang telah dibuat sebelumnya, antarmuka drag-and-drop, dan alat visual.

Hal ini memungkinkan pengguna mendesain aplikasi dengan cepat tanpa memerlukan keterampilan pengodean tingkat lanjut bahkan tanpa coding sekalipun.

Dengan proses pengembangan yang disederhanakan, aplikasi dapat dibuat dan digunakan dalam waktu yang jauh lebih singkat. Pembuatan prototipe, pengujian, dan iterasi dapat dilakukan hampir secara real-time, sehingga mempercepat siklus pengembangannya 10x lebih cepat daripada metode konvensional. 

Selain itu, menggunakan platform low-code dan no-code, aplikasi yang dibuat bisa langsung di-hosting ke berbagai ekosistem seperti Apps Store, Google Play ataupun berbasis web tanpa perlu melakukan perubahan kode.

Platform low-code dan no-code juga membantu mengurangi biaya pengembangan. Dengan meminimalkan kebutuhan akan tim apps developer yang besar, perusahaan dapat menurunkan biaya sambil tetap mencapai hasil yang diinginkan. 

Keuntungan lainnya dari low-code adalah kemampuannya untuk memberdayakan orang-orang non teknis. 

Tim marketing, analisis bisnis, atau siapa pun yang tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang pengodean dapat membuat aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. 

Hal ini mendemokratisasi pengembangan aplikasi dan memungkinkan lebih banyak orang dalam suatu organisasi untuk berkontribusi pada solusi digital.

Anda bisa membuktikan sendiri betapa efisiennya membangun aplikasi melalui platform Low Code/No Code di Zoho Creator, coba selama 15 hari secara gratis di sini!

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...