Cegah Penyakit Sifilis Sejak Dini, IDI Botawa Berikan Informasi Pengobatan

Ikatan Dokter Indonesia Cabang Botawa menjelaskan bahwa sifilis merupakan sebuah. Penyakit yang dapat ditularkan melalui kontak seksual dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Uji Sukma Medianti
Oleh Uji Sukma Medianti - Tim Publikasi Katadata
13 Desember 2024, 18:42
Pengunjung memasuki Ruang Carlo di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta, Rabu (20/11/2019). Ruang Carlo yang dibuka sejak tahun 2009 tersebut menyediakan sarana untuk memberikan dukungan dalam bentuk pencegahan, pengobatan, dan pusat layanan perawatan khususn
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Pengunjung memasuki Ruang Carlo di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta, Rabu (20/11/2019). Ruang Carlo yang dibuka sejak tahun 2009 tersebut menyediakan sarana untuk memberikan dukungan dalam bentuk pencegahan, pengobatan, dan pusat layanan perawatan khususnya mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS), Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) serta penyakit lanjut yang memerlukan pendampingan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menurut informasi dari idibotawa.org, salah satu penyakit yang berbahaya bagi wanita adalah sifilis. Sejak 2022, kasus sifilis yang terdeteksi di Indonesia mencapai 20.783 kasus.

Angka ini meningkat 70 persen dari 2018, ketika hanya 12.484 kasus sifilis yang ditemukan. Sifilis, juga dikenal sebagai penyakit raja singa, dapat menyerang siapa saja yang aktif secara seksual.

Ikatan Dokter Indonesia Cabang Botawa menjelaskan bahwa sifilis merupakan sebuah. Penyakit yang dapat ditularkan melalui kontak seksual dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika tidak diobati.

Ketua IDI Botawa adalah dr. Samuel Yawi. Ia memimpin Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Botawa yang berfokus pada peningkatan pelayanan kesehatan dan edukasi masyarakat.

Dalam berbagai inisiatifnya, dr. Samuel Yawi menekankan pentingnya mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat, terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau.

IDI Botawa juga menjelaskan masyarakat Indonesia menderita sifilis secara signifikan. Papua memiliki jumlah kasus sifilis tertinggi dengan 3.864 kasus. Bali, Banten, dan Jawa Timur adalah provinsi lain dengan jumlah kasus tertinggi.

IDI selanjutnya melakukan penelitian terkait penyakit sifilis, apa saja penyebab seseorang mengidap penyakit sifilis kemudian rekomendasi obat yang dapat diberikan bagi penderitanya.

Apa saja penyebab terjadinya penyakit sifilis?

Dilansir dari laman https://idibotawa.org, penyakit sifilis, atau yang dikenal juga sebagai raja singa, adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Faktor penyebabnya meliputi:

1. Infeksi bakteri dari hubungan seksual

Sifilis umumnya menyebar melalui hubungan seksual yang melibatkan penetrasi vagina, anal, atau oral. Kontak langsung dengan luka atau lesi pada kulit atau selaput lendir penderita dapat menyebabkan penularan bakteri.

2. Adanya kondisi medis lainnya

Penyebab sifilis juga bisa diakibatkan karena penyakit lainnya, umumnya adalah HIV dan AIDS. Individu yang terinfeksi HIV atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap infeksi sifilis.

3. Penularan dari ibu ke bayi

Sifilis kongenita adalah keadaan di mana ibu yang terinfeksi dapat menularkan penyakit sifilis kepada bayinya selama proses persalinan.

4. Berganti-ganti pasangan seksual

Memiliki banyak pasangan seksual tanpa menjalani pemeriksaan kesehatan dapat meningkatkan kemungkinan terkena infeksi. Melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang setia dapat menurunkan risiko terkena sifilis.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati sifilis?

Pengobatan sifilis umumnya dilakukan dengan menggunakan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi, yaitu Treponema pallidum. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan IDI untuk mengobati sifilis meliputi:

1. Penisilin

Obat pertama untuk mengobati sifilis adalah penilisin. Dosis yang diberikan adalah satu suntikan untuk sifilis tahap awal. Namun, jika sifilis laten terjadi selama lebih dari satu tahun, dosis tambahan diperlukan. Penisilin aman digunakan pada wanita hamil karena merupakan pengobatan utama untuk semua stadium sifilis.

2. Doxycycline

Bagi mereka yang alergi terhadap penisilin, Doxycycline adalah obat antibiotik yang sering diresepkan dokter untuk mengobati sifilis. Selain itu, doxycycline lebih baik direspons daripada tetracycline.

Untuk sifilis tahap awal, dosis diberikan 100 mg dua kali sehari selama 14 hari, tetapi dapat diperpanjang hingga 28 hari untuk stadium lanjut.

Pengobatan yang tepat dan cepat sangat penting dalam menangani sifilis untuk mencegah komplikasi serius di masa depan. Jika Anda mencurigai terinfeksi sifilis, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...