7 Fakta Manfaat Terapi Biofeedback untuk Kesehatan

Biofeedback menjadi salah satu metode alternatif untuk mencapai gaya hidup yang sehat.
Muhammad Taufik
Oleh Muhammad Taufik - Tim Publikasi Katadata
15 Januari 2025, 15:25
Petugas medis mengukur tekanan darah seorang pengunjung dalam Pameran Layanan Kesehatan di Gedung Malang Creative Center, Jawa Timur, Kamis (23/11/2023). Pameran dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional tersebut melibatkan berbagai klinik dan rum
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nym.
Petugas medis mengukur tekanan darah seorang pengunjung dalam Pameran Layanan Kesehatan di Gedung Malang Creative Center, Jawa Timur, Kamis (23/11/2023). Pameran dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional tersebut melibatkan berbagai klinik dan rumah sakit dengan memberikan layanan kesehatan gratis kepada pengunjung berupa layanan fisioterapi, konsultasi deteksi dini kanker rahim serta pengecekan kadar gula darah dan kolesterol.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kehadiran terapi biofeedback belakangan ini menjadi salah satu bukti kemajuan dunia medis. Sebagai metode alternatif, terapi ini menawarkan berbagai manfaat untuk kesehatan dengan cara yang non-invasif.

Dengan menggunakan perangkat tertentu, terapi biofeedback membantu individu mengendalikan berbagai proses fisiologis seperti detak jantung dan tekanan darah.

Artikel yang dikutip dari pafikabupatenkarimun.org ini mengulas manfaat terapi biofeedback berdasarkan data dan penelitian di Indonesia.

Apa itu Terapi Biofeedback?

Terapi biofeedback adalah teknik yang melibatkan penggunaan perangkat elektronik untuk mendapatkan informasi mengenai fungsi tubuh, agar bisa orang bisa mengendalikannya. Metode ini biasanya diterapkan dalam setting klinik, tetapi juga tersedia perangkat yang bisa digunakan di rumah.

Mengurangi Stres dan Kecemasan

Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa terapi biofeedback efektif dalam mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Stress dan kecemasan adalah masalah kesehatan mental yang umum dihadapi banyak orang.

Menurut sebuah studi dari Universitas Airlangga, terapi ini dapat membantu mengurangi tingkat kortisol dalam tubuh, yakni hormon yang dilepaskan saat kamu merasa stress. Dengan menurunkan tingkat kortisol ini, kamu akan merasa lebih relaks dan tenang.

Mengatasi Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami di Indonesia. Terapi biofeedback membantu menurunkan tekanan darah dengan cara mengajarkan kamu teknik relaksasi dan pernapasan yang lebih baik.

Sebuah penelitian dari Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa peserta yang menggunakan terapi biofeedback mengalami penurunan signifikan dalam tekanan darah mereka setelah beberapa sesi. Dengan tekanan darah yang lebih stabil, risiko penyakit jantung pun dapat diminimalkan.

Meningkatkan Kualitas Tidur

Kualitas tidur yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan. Terapi biofeedback dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dengan mengurangi aktivitas otak yang berlebihan sebelum tidur.

Penelitian dari Institut Teknologi Bandung menunjukkan bahwa individu yang menjalani terapi biofeedback mengalami peningkatan dalam durasi dan kedalaman tidur mereka. Dengan tidur yang lebih nyenyak, tubuh dan pikiran kamu akan lebih segar dan siap menjalani aktivitas sehari-hari.

Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi

Manfaat terapi biofeedback lainnya adalah meningkatkan konsentrasi dan fokus. Hal ini sangat bermanfaat bagi murid atau pekerja yang sering merasa sulit untuk tetap fokus pada tugas mereka.

Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa murid yang menggunakan terapi ini selama empat minggu menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan berkonsentrasi. Bila konsentrasi lebih tajam, produktivitas pun akan meningkat.

Mengurangi Gejala Migrain

Migrain adalah salah satu jenis sakit kepala yang bisa sangat mengganggu. Terapi biofeedback terbukti efektif dalam mengurangi frekuensi dan intensitas serangan migrain.

Sebuah studi dari Universitas Indonesia mendemonstrasikan bahwa pasien yang menjalani terapi ini melaporkan penurunan signifikan dalam episode migrain mereka. Dengan frekuensi migrain yang berkurang, kualitas hidup tentu akan menjadi lebih baik.
Membantu Proses Pemulihan Pasien Stroke

Pasca stroke, pasien seringkali mengalami kesulitan dalam mengembalikan fungsi tubuh mereka. Terapi biofeedback dapat membantu dalam proses rehabilitasi dengan memberikan umpan balik segera mengenai gerakan-gerakan tubuh yang perlu diperbaiki.

Penelitian dari Universitas Diponegoro mengonfirmasi bahwa pasien stroke yang menjalani terapi biofeedback menunjukkan pemulihan motorik yang lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang hanya menjalani terapi fisik konvensional.

Mengurangi Nyeri Kronis

Nyeri kronis adalah kondisi yang dapat membuat aktivitas sehari-hari menjadi sangat sulit. Terapi biofeedback membantu meredakan nyeri kronis dengan cara mengajarkan teknik kontrol pernapasan dan relaksasi otot.

Data dari sebuah penelitian di Rumah Sakit Darmo Surabaya menunjukkan bahwa pasien dengan nyeri kronis yang menjalani terapi ini melaporkan pengurangan nyeri yang signifikan. Dengan nyeri yang lebih terkontrol, orang dapat menikmati keseharian lebih baik.

Terapi biofeedback menawarkan berbagai manfaat untuk kesehatan dengan cara yang aman dan non-invasif. Dari mengurangi stres dan tekanan darah tinggi, hingga meningkatkan kualitas tidur dan membantu proses pemulihan pasien stroke.

Metode ini telah terbukti efektif melalui berbagai penelitian di Indonesia. Hal ini dapat membantu mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan sehat.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...