Katadata ESG Index 2025 Dirilis, Dorong Investasi dan Angkat Value Perusahaan

Katadata ESG Index (KESGI) 2025 diluncurkan dengan misi menjadi benchmark bagi perusahaan-perusahaan dalam hal skor ESG yang penting bagi peningkatan investasi.
Image title
Oleh Arif Hulwan - Tim Publikasi Katadata
10 September 2025, 14:33
Peluncuran Katadata ESG Index 2025 dalam ajang SAFE 2025, Rabu (10/9/2025).
Katadata
Peluncuran Katadata ESG Index 2025 dalam ajang SAFE 2025, Rabu (10/9/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Katadata ESG Index (KESGI) 2025 dirilis dengan misi mendorong investasi yang lebih berkelanjutan yang pada ujungnya memicu efisiensi, mengundang investor, serta meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan.

Hal itu terungkap dalam acara diskusi bertajuk ‘Katadata ESG Index 2025: Shaping the Future of Responsible Business in Indonesia’ dalam ajang Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025, di The Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (10/9). Diskusi tersebut dipandu oleh Heri Susanto, Co-founder & CCO Katadata.

Peluncuran KESGI 2025 ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara CEO Katadata Metta Dharmasaputra dengan Presiden Direktur Institute for Sustainability and Agility (ISA) Maria R. Nindita Radyati.

Ignatius Denny Wicaksono, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 Bursa Efek Indonesia (BEI), mengungkap perilisan rating ESG seperti yang dilakukan Katadata ini penting untuk menjadi data pembanding sekaligus pendorong emiten-emiten untuk lebih memperhatikan aspek keberlanjutan selain lewat laporan periodik 2 tahunan.

“Karena selain daripada pelaporan itu, tentunya pihak independen ketiga seperti yang Katadata lakukan, sangat membantu untuk melihat kinerja dari ESG masing-masing perusahaan,” ujarnya, dalam diskusi tersebut.

Ia mengungkapkan tak semua perusahaan yang sudah go-public memiliki kelengkapan pemantauan program ESG. “Jadi bagaimana membuat ekosistem, mendorong mereka secara mudah, murah, menge-track [program] keberlanjutannya,” lanjut Denny.

Berdasarkan pengalaman pihaknya, penerapan ranking ESG di BEI (Nilai ESG Perusahaan Tercatat) berdampak signifikan dalam peningkatan nilai investasi. Salah satunya terlihat dari nilai investasi para investor pasif. 

Sejak penerapan skor ESG BEI, angkanya tumbuh dari satu produk per investor pasif pada 2016 (nilai rata-rata Rp40 miliar) menjadi 24 produk di tahun ini (di atas Rp7 triliun). “Ini baru dari [investor] pasif, belum dari [investor] aktif,” tambah Denny.

Nilai Perusahaan

Pada kesempatan yang sama, Maria R. Nindita Radyati, Presiden Direktur ISA, mengungkapkan penerapan ESG ini sangat berkorelasi dengan peningkatan nilai perusahaan, terutama perusahaan yang sudah go-public. Syaratnya, penerapan ESG itu dilakukan secara komprehensif, terpadu antar-tiap departemen.

“Ada korelasi positif antara implementasi ESG dengan value of the firm yang sudah go-public.,” ungkap dia. “Menjalankan ESG itu harus kolaborasi antar-seluruh departemen.”

Maria menjelaskan penerapan ESG ini mesti dimulai dari pola pikir pemimpin institusi. Bahwa, ESG merupakan investasi. 

“ESG adalah investment. ESG enggak sulit dilakukan. ESG bisa menghemat biaya. Seperti yang diungkapkan Mas Heri secara detil tadi, penghematan, efisiensi energi bisa mencapai miliar [Rupiah] dalam setahun. Salah satu contoh investasi ESG malah menguntungkan secara keuangan,” papar Maria.

Edi Rivai, Director of Legal, External Affairs, and Circular Economy Chandra Asri Group, mengamini hal tersebut. Menurutnya, kecenderungan saat ini adalah para investor ingin memastikan unsur keberlanjutan dalam usaha pihaknya.

“Pelanggan kita di luar juga ada yang ingin memastikan bagaimana investasi mereka adalah secure, salah satunya dengan [mempertimbangkan skor] ESG,” ujarnya.

Karena itulah, Edi menyebut “ESG bagi Chandra Asri itu bukan merupakan complementary, tapi tuntutan DNA Chandra Asri sendiri.”

Paramater KESGI

Pada ajang tersebut, Heri Susanto memaparkan bahwa KESGI disusun berdasarkan data yang dikumpulkan selama empat tahun di delapan sektor, 300 perusahaan. Misinya terutama ialah mendorong praktik bisnis berkelanjutan melalui benchmarking perusahaan terdorong lebih kompetitif di era transisi hijau.

Datanya disusun dengan metode kualitatif-kuantitatif serta didukung tim ahli independen dengan mengacu kepada standar nasional dan internasional.

“Katadata ESG Index ini sudah 4 tahun kita collect datanya, kita susun, kita analaisis sampai dalam bentuk pemeringkatan. Ini tentu saja berbasis pada data,” jelas dia. “KESGI konsisten menilai kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan publik di Indonesia.”

Selain itu, penilaian pada KESGI memakai 80-100 indikator. Secara umum, itu terdiri dari:

  • Environment: biaya terkait lingkungan, penggunaan material ramah lingkungan, hingga konsumsi energi;
  • Sosial: Ketenagakerjaan hingga komunitas;
  • Governance: sertifikasi hingga kesetaraan gender;
  • Green economy: pembiayaan hijau sampai pembiayaan UMKM.

Dengan menggunakan parameter-parameter tersebut, menurut Heri, skor tertinggi KESGI 2025 menjadi milik sektor perkebunan.

Tiga Besar Skor KESGI

Sektor202320242025
Perkebunan56,957,864,6
Energi50,453,563,2
Pertambangan50,250,558,2


Terkait capaian sektor perkebunan, Heri menjelaskan, mengacu pada sejumlah indikator lingkungan KESGI, perusahaan sawit terutama menunjukkan upaya yang semakin baik dalam menekan emisi.

Sebagai contoh, konsumsi energi 20 perusahaan sawit membaik dari 78,2 juta GJ pada tahun 2022 menjadi 70,1 juta GJ pada 2024. Selain itu, rata-rata intensitas emisi membaik dari 0,948 CO2e/Ton pada 2022 menjadi 0,804 CO2e/Ton di 2024.

KESGI 2025 kemudian menjadi dasar dalam pemberian penghargaan yang akan diserahkan dalam acara Katadata SAFE 2025. SAFE merupakan forum strategis tahunan yang diselenggarakan sejak 2020 sebagai flagship event Katadata dalam mendorong transisi menuju ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...