Fundamental Ekonomi Nasional Masih Terjaga
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2018 mencapai 5,17 persen atau lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama 2017 sebesar 5,06 persen. Secara keseluruhan fundamental perekonomian nasional masih cukup baik. Selain perekonomian yang bertumbuh, inflasi juga masih terkendali, penurunan pembiayaan utang dan penerimaan pajak yang terus meningkat.
Per Oktober 2018, tingkat inflasi mencapai 0,28 persen, lebih tinggi dibanding Agustus dan September yang mengalami deflasi. Namun demikian, inflasi tahunan (Oktober 2017-Oktober 2018) masih rendah, yaitu 3,16 persen. Terjaganya tingkat inflasi ini di antaranya didukung dengan melimpahnya komoditas holtikultura seperti bawang, cabai dan sayuran.
Pada Oktober 2018 juga mencatatkan realisasi defisit 1,60 persen dan defisit keseimbangan primer 0,85 persen terhadap PDB, terkecil sepanjang lima tahun terakhir. Pemerintah juga berhasil menurunkan pembiayaan utang sebesar 19,5 persen (yoy). Ini bisa tercapai karena pemerintah menjaga pengelolaan utang secara prudent dan produktif.
Penerimaan pajak tembus Rp 1.016,52 triliun per Oktober 2018 atau tumbuh 17,64 persen (yoy). Pertumbuhan positif ini ditopang oleh kenaikan pertumbuhan PPh Migas 17,96 persen (yoy), PPh Non-Migas 17,03 persen (yoy), PPN & PPnBM bertumbuh 14,96 persen (yoy), dan PBB dan pajak lainnya naik tajam 109,96 persen (yoy). Pertumbuhan positif ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk membuat APBN yang lebih sehat, realistis dan kredibel.