4 Fenomena Alam Gempa Sulawesi
Gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah memporakporandakan wilayah Donggala, Palu dan Mamuju. Sejumlah fenomena alam muncul dalam gempa besar berkekuatan 7,4 magnitudo yang menelan ribuan korban jiwa tersebut.
Pertama, fenomena tsunamigenic berupa tsunami yang diakibatkan oleh gempa bawah laut berkekuatan besar. Kekuatannya memiliki akumulasi energi yang setara dengan 200 kali Bom Hirosima. Kemudian ada fenomena longsornya sedimen bawah laut. Para ahli mengungkapkan, longsornya sedimen bawah laut di Teluk Palu semakin memperkuat terjangan tsunami.
Menurut Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tinggi tsunami mencapai tiga meter. Akibatnya Jembatan Kuning Ponulele rusak parah dan tidak bisa digunakan. Selain itu daya rusak gempa menyebabkan jalur trans Palu-Poso ambles serta ribuan rumah rubuh.
(Lihat : Gempa Mematikan Sepanjang 2018)
Pasca tsunami, masyarakat juga digegerkan dengan video “tanah bergerak” yang viral di media sosial. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kejadian tersebut dikenal dengan likuifaksi dan umumnya terjadi pada gempa berkekuatan di atas 6,5 magnitudo. Fenomena lain yang cukup unik ialah kemunculan kilatan petir sebelum gempa atau biasa disebut “petir gempa.”