4 Cara Swasta Hadapi Risiko Karhutla
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi ancaman tiap musim kemarau. Untuk mengatasinya, perusahaan perkebunan kelapa sawit dan karet, Triputra Agro Persada Group menyusun langkah pencegahan. Dari sisi kesiapsiagaan satgas karhutla, Triputra Agro Persada Group melakukan pelatihan bersama Manggala Agni sekali dalam setahun, pelatihan internal dua kali setahun, dan melakukan patroli rutin untuk deteksi dini.
Selain itu juga bekerjasama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk deteksi titik lokasi kebakaran dini, menggunakan Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK) untuk peringatan dini, membuat sistem Deteksi Dini (early warning system), dan membentuk Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) di desa sekitar perusahaan. Untuk semua ini, perusahaan mempersiapkan 21 Tim Satgas Karhutla, 50 regu inti, 171 regu pendukung, dan 44 regu perbantuan.
Perusahaan juga melengkapi semua sarana dan prasarana kebakaran, seperti membuat 311 embung air, 200 menara pantau api, dan 64 posko kebakaran. Tidak lupa, perusahaan juga melakukan pemeriksaan rutin untuk kelengkapan dan fungsi sarana prasarana.
Selain itu, perusahaan juga memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar konsesi. Seperti membentuk program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), mengoptimalkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan memberi penghargaan dan hibah kepada desa yang berhasil menjaga wilayahnya dari kebakaran. Bidang usaha yang dikembangkan berupa pertanian, peternakan, dan perikanan.
Untuk merealisasikan segala yang dipersiapkan, perusahaan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Sebut saja, para pemangku kepentingan tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional, juga bermitra dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).