Benarkah Vaksinasi Covid-19 Menyebabkan “Rahim Kering”?
Jagat media sosial kerap dihebohkan dengan sejumlah mitos mengenai vaksinasi Covid-19. Salah satunya efek vaksin yang dikatakan dapat menyebabkan “rahim kering” atau gangguan kesuburan pada perempuan.
Dugaan ini muncul ketika ada informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa vaksin corona diduga mengandung protein Syncytin-1. Sementara, protein ini juga ditemukan di dalam plasenta bayi. (Baca: Manfaat Vaksin AstraZeneca Lebih Besar daripada Mudaratnya)
Faktanya, bahan baku vaksin Covid-19 berupa protein spike dari virus yang telah dilemahkan. Adapun protein spike berbeda dengan Syncytin-1.
Para ahli membantah rumor vaksin sebagai penyebab infertilitas perempuan. Vaksin Covid-19 pun telah melewati berbagai uji coba termasuk terkait efek samping pada masalah kehamilan. Perempuan yang berencana hamil pun dapat menerima vaksin ini. (Baca: Tali Masker, Modis tapi Berbahaya)
Laporan John Hopkins Medicine menyatakan bahwa selama uji coba vaksin Pfizer, sebanyak 23 sukarelawan wanita yang terlibat dalam penelitian tersebut berhasil hamil. Satu-satunya yang mengalami keguguran yakni sukarelawan yang yang tidak divaksin atau yang disuntik plasebo.
Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.