Peran Indonesia Pimpin Mitigasi Iklim Dunia
Indonesia berpotensi memperkuat perannya dalam mitigasi iklim dunia. Hal tersebut ditandai dengan terpilihnya Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi Co-Chair the Coalition of Finance Ministers for Climate Action periode 2021-2023 dan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Coalition of Finance Ministers for Climate Action merupakan forum untuk mendukung upaya para menteri keuangan dari 52 negara anggota dalam menyusun kebijakan fiskal, manajemen keuangan publik, dan mobilisasi pendanaan perubahan iklim. Berbagai kebijakan itu ditujukan untuk mendorong aksi mitigasi dan adaptasi iklim di level domestik maupun global.
Tidak hanya itu, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022 mendatang. Dalam konfrerensi ini pemerintah akan mengusung tema besar Recover Together, Recover Stronger dengan 5 pilar utama yakni promoting productivity, increasing resiliency and stability, enabling environment and partnership, forging a stronger collective global leadership, dan ensuring sustainable and inclusive growth. Dalam tema terakhir, pertemuan ini akan membahas pengendalian perubahan iklim, pembangunan berwawasan lingkungan, hingga pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Di ranah domestik, pemerintah juga telah melakukan berbagai kebijakan pengendalian iklim. Salah satunya dengan menetapkan target pada 2030 untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Selain itu, Indonesia juga membentuk Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) hingga menetapkan 4,1 persen anggaran untuk aksi iklim di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Inisiatif pembangunan rendah karbon dilakukan pada bidang-bidang prioritas, terutama dalam hal tata guna lahan hutan dan gambut.
Di sejumlah daerah, berbagai inisiatif kolaborasi telah dijalankan dan menunjukkan bahwa kelestarian lingkungan bisa dicapai dengan tetap memperhatikan kesejahteraan warga.
Laporan lengkap dapat diunduh melalui tautan ini