Perampingan BUMN Pacu Peningkatan Laba Bersih
Upaya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk mengefisiensikan perusahaan-perusahaan negara diimplementasikan melalui restrukturisasi dan perampingan.
Sejak pertama dilantik akhir 2019 sampai akhir Maret tahun 2022, Erick memangkas lebih dari 60 BUMN. Beberapa anak perusahaan dari BUMN besar dimerger ataupun dilikuidasi. Targetnya ke depan, perampingan dari 41 BUMN akan kembali dilanjutkan.
"Kami akan terus mendorong konsolidasi BUMN dari 41 perusahaan ke 30. Ini perlu waktu, karena itu, di masa kepemimpinan saya akan fokus dari 41 menjadi 37 BUMN," ujar Erick, Kamis (18/3).
Tidak hanya itu, dalam upaya konsolidasi kelompok usaha BUMN juga dikurangi dari 27 klaster jadi 12 klaster. Dua wakil menteri masing-masing memegang tanggung jawab atas enam klaster.
Dampak dari upaya perampingan langsung terasa. Pembubaran BUMN yang tidak lagi beroperasi ataupun mengakibatkan kerugian, membuat sejumlah perusahaan pelat merah bisa fokus mencetak laba bersih.
"Hasilnya bisa dirasakan sama-sama, laba bersih seluruh BUMN tadinya Rp13 triliun, sekarang menjadi Rp90 triliun,. Ini loncatan luar biasa," ujarnya.
(Tim Riset Katadata)