Wabah K-Pop Makin Menyebar di Dunia
Korean wave atau gelombang Korea adalah fenomena budaya pop yang berasal dari Korea Selatan ke seluruh dunia. Salah satu bagiannya adalah di bidang musik yang dikenal sebagai pop Korea atau K-Pop.
Ibarat wabah, penyebaran pengaruh subgenre musik pop ini berlangsung cepat, termasuk di Indonesia. Seperti dilansir dari laman Korean Broadcasting System, jumlah penggemar K-Pop di dunia mencapai 156,6 juta orang pada 2021. Angka ini meningkat 17 kali lipat dibandingkan tahun 2012.
Di Amerika Serikat, Kanada, dan Argentina jumlah penggemarnya bahkan meningkat drastis hingga 102% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara di wilayah Timur Tengah meningkat 92% dibandingkan tahun sebelumnya.
Adapun menurut data Twitter, cuitan seputar K-Pop di Twitter termasuk paling sering. Jumlahnya mencapai 7,8 miliar cuitan pada 2021 atau meningkat 16% dari 2020 yang sebanyak 6,7 miliar.
Indonesia menjadi negara yang paling ramai membahas soal K-Pop sepanjang 2021. Indonesia ada di posisi atas dari negara lain seperti Filipina, Korea Selatan, Thailand, hingga Amerika Serikat.
Para penggemar K-Pop juga terkenal sangat loyal dan rela menggelontorkan banyak uang untuk K-Pop band mereka.
Berdasarkan survei yang dilakukan iPrice, rata-rata penggemar BTS di Asia Tenggara bisa menghabiskan US$1.422 atau sekitar Rp 20,8 juta untuk membeli merchandise BTS, menonton konser mereka, membeli album, dan sebagainya. Kemudian untuk penggemar Twice rata-rata menghabiskan US$824 (Rp12,1 juta) dan penggemar BlackPink menghabiskan US$665 (Rp9,7 juta).
Fenomena gelombang Korea pun sering kali menumbuhkan fanatisme para penggemarnya yang ditunjukkan dengan adanya perang antar-penggemar atau fanwar dalam diskusi online. Penggemar yang fanatik akan memberikan komentar pembelaan pada artis idolanya tanpa melihat bahwa artis idola mereka benar atau salah. Mereka juga tak segan memberikan komentar negatif untuk menjatuhkan artis lainnya.