INFOGRAFIK: Hutan Kalimantan dan Sumatra Membara

Amelia Yesidora
13 Oktober 2023, 11:42

Kebakaran di kawasan hutan di Kalimantan dan Sumatra meningkat dalam sebulan terakhir. Dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), titik api di dua pulau tersebut mengalami peningkatan. Penambahan titik api tertinggi ada di Sumatera Selatan sebesar 991,6% dan Kalimantan Tengah sebesar 230,6%. 

Tiga provinsi lain yang juga mengalami peningkatan titik api adalah Jambi (218,3%), Riau (68,63%), dan Kalimantan Selatan (67,8%). Namun satu provinsi prioritas lainnya, Kalimantan Barat, mengalami pengurangan 55,3% dalam sebulan belakangan. 

Dampak kebakaran ini tidak hanya memperburuk kualitas udara di tanah air, tapi sampai hingga negara tetangga. Pemerintahan Malaysia bahkan sedang mengkaji penerapan Undang-undang Polusi Asap Lintas Batas untuk mengatasi persoalan kabut asap. 

"Karena kami tidak ingin mendalilkan atau sekadar isyarat simbolik belaka," kata Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Malaysia, Nik Nazmi Nik Ahmad, dalam sidang parlemen di Kuala Lumpur pada Kamis, 12 Oktober 2023, seperti dikutip dari Antara.

Kendati demikian, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, tidak benar Indonesia menjadi sumber asap di Malaysia. Kesimpulan itu dia ambil berdasar laporan peta citra sebaran asap dari BMKG dan The ASEAN Specialised Meteorological Centre (ASMC) periode 28–30 September 2023. 

Dia menyebutkan, dari laporan tersebut tidak ada kabut asap yang melintas. "Jadi jelas ya, keduanya menyatakan tidak ada asap lintas batas," kata Siti.

Penyebab kebakaran hutan ini bervariasi, menurut BMKG. Dari sisi alam, tingginya tingkat El Nino tahun ini berdampak pada berkurangnya curah hujan di Indonesia. Pembentukan awan pun minim, sehingga cuaca menjadi panas dan kering. Dari sisi manusia, adanya pembakaran vegetasi hutan menjadi penyebabnya. 

Meski begitu kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, memprediksi El Nino tidak akan meningkat ke level kuat. Fenomena pemanasan suhu muka laut ini bakal bertahan di level moderat dari Desember 2023–Februari 2024. 

"Awal musim hujan 2023/2024 umumnya diperkirakan pada bulan Oktober-Desember 2023. Sementara, puncak musim hujan 2023/2024 umumnya diperkirakan pada bulan Januari-Februari 2024," katanya dilansir dari laman YouTube BMKG.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami