KOMIK: Food Estate Teknologi Polybag

Reza Pahlevi
28 Desember 2023, 10:55

Proyek lumbung pangan atau food estate yang dikerjakan pemerintah sejak 2020 mengalami sejumlah kendala. Di beberapa wilayah, proyek tersebut belum menghasilkan produk, seperti di Kalimantan Tengah. Di Sumatera Utara, proyek tersebut terbengkalai lantaran ditinggal petani penggarap. 

Salah satu upaya pemerintah untuk menyukseskan proyek tersebut adalah dengan mengganti tanaman pangan. Di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Kementerian Pertanian mengganti tanaman singkong dengan jagung di areal seluas 600 hektare (ha). 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan penanaman jagung di Gunung Mas ini dimulai sejak dia mulai menjabat pada Oktober 2023.

“Ini membuat cadangan pangan tetapi dengan teknologi tinggi, semua full mekanisasi seperti negara-negara Taiwan, Jepang, dan seterusnya,” katanya dalam kunjungan ke lahan panen tersebut pada Senin, 11 Desember 2023.

Namun proyek tersebut menuai kritik. Greenpeace bersama Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimatan Tengah, Save Our Borneo, dan Lembaga Bantuan Hukum Palangkaraya menemukan tanaman jagung tersebut justru ditanam di dalam polybag atau pot plastik. Tanah yang dipakai juga bukan tanah asli dari Gunung Mas.

Greenpeace menemukan tanaman dalam polybag saat datang ke lokasi pada 2 Desember 2023, atau sekitar sepekan sebelum kunjungan Amran.

Amran pun merespons temuan tersebut. Dia mengatakan penggunaan pot hanya dilakukan pada benih percobaan agar mengetahui kondisi iklim dan seberapa besar pertumbuhan jagung yang akan ditanam. Itu pun hanya beberapa pot saja karena benih yang lain tetap menggunakan media tanah secara langsung.

“Ada informasi katanya jagung ditanam di pot. Saya minta coba tunjukkan potnya, katanya ada yang pakai pot di sebelah mana itu,” katanya dalam keterangan resmi, pada Rabu, 20 Desember 2023.

Reporter: Bintan Insani, Antoineta Amosella

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami