INFOGRAFIK: Generasi Uzur Alutsista Indonesia

Puja Pratama
13 Januari 2024, 08:46

Kajian yang dilakukan Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45) berdasarkan data IISS Military Balance, mayoritas alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia tergolong dalam generasi lama. Sebanyak 29% dari alutsista aktif Indonesia dikategorikan sangat lawas. Sementara 36%masuk dalam kategori lawas. Hanya 35% alutsista yang dikategorikan mutakhir. 

Artinya, lebih dari setengah dari jumlah alutsista Indonesia dapat dikatakan sebagai alutsista yang uzur. Selain itu, LAB 45 juga menemukan fakta bahwa 5% alutsista Indonesia bahkan adalah unit yang diproduksi sebelum 1950. 

Kondisi ini juga disoroti oleh Khairul Fahmi, pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS). Menurutnya, Indonesia perlu meningkatkan anggaran pertahanan agar bisa merealisasikan pengadaan alutsista yang punya efek gentar paling tinggi.

“Kalau yang prioritas harus dihadirkan ya alutsista yang punya efek deteren (gentar) paling tinggi,” kata Fahmi kepada Katadata.co.id pada 10 Januari 2024.

Dia mencontohkan, idealnya Indonesia memiliki 12 kapal selam kita. Kemudian jet tempur yang multi role, baik untuk latihan, patroli, sekaligus perang. “Kalau di darat sudah 80% terpenuhi, tinggal peningkatan efektivitas saja,” kata Fahmi.

Jika merujuk pada data IISS Military Balance, Indonesia tercatat baru memiliki empat kapal selam. Jumlah ini terdiri dari satu kapal selam “Cakra” dan tiga “Nagapasa”. Keduanya merupakan kapal selam type 209 yang bertipe attack submarine dan versi awalnya diproduksi di Jerman pada 1960-an.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami