INFOGRAFIK: Akses Terbatas ke Pulau Komodo pada 2025
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan melakukan penutupan berkala Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur pada 2025. Kebijakan ini rencananya akan dilakukan di kawasan TN Komodo yang meliputi tiga pulau utama yakni Pulau Komodo, Rinca, dan Padar, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Adyatma Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya mengatakan ada beberapa alasan mengapa TN Komodo harus ditutup berkala mulai pertengahan tahun depan. Salah satunya untuk membenahi kawasan dari aktivitas wisatawan dan upaya mengontrol kualitas ekosistem komodo.
Selain itu, kebijakan ini juga sekaligus bertujuan untuk menerapkan diversifikasi produk wisata dan destinasi selain TN Komodo.
“Di sana ada aktivitas snorkeling, diving, desa wisata, forest healing, dan ada beberapa pulau. Itu yang harus kami siapkan," kata Nia pada 22 Juli lalu.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, rencana penutupan secara berkala ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan TN Komodo sebagai destinasi dunia. “Kebijakan ini untuk memastikan keberlanjutan dari TN Komodo yang mengedepankan aspek pariwisata hijau," ujar Sandiaga pada 29 Juli lalu.
Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLF) Frans Teguh menyebut penutupan kawasan TN Komodo ini juga sebagian dari teknik manajemen pengunjung. "Penutupan sementara kawasan TN Komodo sebagai bagian dari teknik manajemen pengunjung,” kata dia.
Jumlah pengunjung Taman Nasional Komodo dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2023, tercatat ada 300.488 orang yang berkunjung ke habitat asli dari komodo dan kakatua jambul kuning ini.