INFOGRAFIK: Waspada Wabah Virus HMPV yang Merebak di Cina

Puja Pratama
9 Januari 2025, 11:18

Wabah penyakit yang disebabkan infeksi human metapneumovirus(HMPV) merebak di Cina sejak pertengahan Desember 2024. Kondisi menimbulkan kekhawatiran bakal berulangnya pandemi Covid-19. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengonfirmasi temuan kasus HMPV di Indonesia yang. “HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia. Kalau dicek, itu ada. Saya kemarin melihat data beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Budi di Jakarta, pada Senin 6 Januari.

Dia meminta masyarakat tidak panik karena virus HMPV berbeda dengan Covid-19. Budi mengatakan, virus Covid-19 yang merebak dari Wuhan pada 2019 merupakan virus baru, sedangkan HMPV bukanlah virus baru dan tidak mematikan.

Laporan American Lung Association (ALA)menyebutkan bahwa virus HMPV sudah ditemukan sejak 2001. Virus ini juga umumnya rentan menginfeksi anak-anak dan lansia dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Selain itu, umumnya virus ini menyebabkan gejala mirip flu biasa dan akan sembuh dalam 2-5 hari.

Meski begitu, menurut catatan ALA sebanyak 5 - 16% anak-anak yang terinfeksi akan mengalami infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia. Penderita HMPV dengan yang mengidap asma, emfisema, atau penyakit paru-paru lainya berpotensi dapat mengalami gejala yang sedikit lebih berat dari pada penderita HMPV tanpa penyakit bawaan.

Berdasarkan laporan Update Influenza-Like-Illness (ILI) dan Pneumonia yang dirilis Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan edisi 4 Januari 2025, Kemenkes menyatakan saat ini belum ada terapi antivirus khusus untuk mengobati pasien HMPV. 

Kemenkes menganjurkan upaya preventif seperti mencuci tangan, menjaga kebersihan, dan tinggal di rumah saat sakit. Penularan HMPV menyebar melalui cairan tubuh dari batuk dan bersin, atau kontak langsung dengan objek atau bagian tubuh yang terpapar virus.

Sejak pertengahan Desember 2024 hingga saat ini, Cina mengalami peningkatan kasus human metapneumovirus (HMPV). Kondisi ini memicu kekhawatiran di Cina, bahkan di negara sekitar Cina termasuk Indonesia.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami