Mandiri Jogja Marathon 2025: Keseruan Lomba Lari dan Liburan Menyatu
Ajang Mandiri Jogja Marathon 2025 yang digelar pada Juni lalu tidak hanya menjadi pesta olahraga, tetapi juga menghadirkan pengalaman wisata yang menyatu dengan liburan bagi para peserta.
Survei Katadata Insight Center (KIC) mencatat, 92,3 persen pelari merencanakan kegiatan wisata setelah mengikuti marathon, sementara 98,9 persen berniat kembali ke Yogyakarta dan merekomendasikannya sebagai destinasi kepada orang lain. Adapun 97,8 persen menyatakan puas terhadap wisata di Yogyakarta.
Dari sisi preferensi, para pelari paling banyak memilih wisata budaya seperti candi, museum, dan situs bersejarah dengan persentase 45,1 persen. Disusul wisata taman rekreasional dan kebun binatang 42,9 persen, serta pariwisata alam berupa pantai, gunung, dan taman nasional 31,9 persen.
Pilihan kunjungan lainnya meliputi wisata kebugaran seperti spa dan yoga 15,4 persen serta wisata petualangan seperti rafting dan menyelam 8,8 persen.
Sementara itu, aktivitas belanja peserta marathon turut menggerakkan roda ekonomi lokal dengan 83,5 persen pelari merogoh kocek untuk makanan dan minuman, 34,1 persen membeli kain dan pakaian, serta 19,8 persen memborong kerajinan tangan seperti perak, kayu, lukisan, atau anyaman.
Produk lain yang turut diburu meliputi perhiasan yang tercatat sebesar 2,2 persen, kemudian patung dan miniatur serta aromaterapi 1,1 persen.
Temuan ini menunjukkan bahwa MJM 2025 tidak hanya memperkuat Yogyakarta sebagai destinasi sport tourism, tetapi juga menjadi motor penting dalam menghidupkan sektor wisata dan ekonomi kreatif daerah.
