Menanti 200 BUMN Efisien dan Berstandar Internasional

Septiani Teberlina
Oleh Septiani Teberlina - Tim Publikasi Katadata
18 Oktober 2025, 08:09

Pemerintah tengah menyiapkan langkah besar dalam reformasi ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Presiden Prabowo Subianto berencana memangkas jumlah entitas BUMN yang kini mencapai lebih dari 1.000 perusahaan, termasuk anak dan cucu usaha, menjadi hanya 200-240 perusahaan yang efisien dan berstandar internasional.

Saat ini, sebagian besar kinerja dan keuntungan BUMN masih bertumpu pada segelintir perusahaan besar. Sepuluh BUMN teratas menyumbang dividen hingga Rp84,4 triliun per November 2024, namun jumlah itu hanya 2,7% dari total pendapatan seluruh BUMN yang mencapai Rp3.128 triliun.

Pada tahun yang sama, 10 BUMN tersebut membukukan laba bersih Rp283,6 triliun, atau 93,3% dari total laba bersih seluruh BUMN pada 2024, yaitu Rp304 triliun.

Berikut daftar 10 BUMN dengan kontribusi dividen dan laba bersih terbesar pada 2024:

Nama BUMN*DividenLaba Bersih
BRIRp25,7 triliunRp60,6 triliun
Bank MandiriRp17,1 triliunRp55,8 triliun
MIIND IDRp11,2 triliunRp40,2 triliun
PertaminaRp9,3 triliunRp49,5 triliun
Telkom IndonesiaRp9,2 triliunRp23,7 triliun
BNIRp6,2 triliunRp21,5 triliun
PLNRp3 triliunRp17,8 triliun
Pupuk IndonesiaRp1,2 triliunRp8,9 triliun
PelindoRp1 triliunRp2,6 triliun
BTNRp0,5 triliunRp3 triliun
TotalRp84,4 triliunRp283,6 triliun

*Per November 2024

Data tersebut menunjukkan ketimpangan yang cukup besar. Sebagian kecil BUMN sudah mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional, sementara sebagian besar lainnya masih berjuang memperbaiki kinerja agar tidak menjadi beban keuangan negara.

Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Dony Oskaria, pada Agustus lalu menyampaikan bahwa sekitar 52% dari 1.046 BUMN tercatat merugi dengan total kerugian mencapai Rp50 triliun per tahun.

Presiden Prabowo menilai kondisi ini harus segera diperbaiki. Saat menghadiri Forbes Global CEO Conference 2025 pada 15 Oktober 2025, ia menegaskan pentingnya pemimpin muda Indonesia memahami bisnis dan ekonomi agar kebijakan negara lebih rasional dan berbasis data.

Rasionalisasi BUMN diharapkan dapat menjadi langkah penyegaran bagi ekosistem ekonomi nasional. Dengan tata kelola yang lebih ramping, transparan, dan profesional, BUMN diharapkan dapat tumbuh layaknya kebun produktif. Lebih sedikit pohon, tetapi menghasilkan buah yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini