Ras Adalah Konsep Turunan Fisik, Ini Penjelasannya
Indonesia terbangun dari masyarakat yang memiliki beragam latar belakang suku, agama, dan ras antar golongan. Keberagaman inilah yang membuat persatuan semakin kuat. Namun apabila tidak dijaga dan dikelola dengan baik maka bisa menjadi bumerang yang memecah belah kesatuan.
Salah satu hal penting dalam asa persatuan adalah pemahaman adanya beragam ras di Indonesia. Karena ras merupakan hal yang memiliki kaitan dengan karakteristik fisik, seperti tekstur rambut atau warna kulit dan mencakup pilihan yang relatif sempit. Ras adalah konsep yang berkaitan dengan nenek moyang manusia.
Walaupun ras dapat diamati secara fisik biologis, namun ras adalah hal yang tidak memiliki dasar biologis. Beberapa sosiolog percaya bahwa pembagian ras adalah klasifikasi yang lebih didasarkan pada konsep sosiologis daripada prinsip biologis.
Istilah ras mencuat pada abad ke-18. Istilah tersebut bertahan hingga kini dan menjadi pengetahuan yang kini masih digunakan dalam antropologi forensik (dalam menganalisis sisa tulang), penelitian biomedis dan kedokteran berdasarkan asal usul.
Penjelasan Singkat Tentang Ras
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik. Ras juga didefinisikan sebagai rumpun bangsa. Ras adalah kategori individu yang secara turun-temurun terdapat ciri-ciri fisik dan biologis tertentu yang khas.
Selain itu dilansir dari Ensiklopedia Britannica, ras adalah gagasan bahwa spesies manusia dibagi menjadi kelompok-kelompok berbeda atas dasar perbedaan fisik dan perilaku yang diwariskan. Ras biasanya dikaitkan dengan biologi dan dikaitkan dengan karakteristik fisik, seperti tekstur rambut atau warna kulit dan mencakup pilihan yang relatif sempit.
Dari dua penjelasan itu dapat disimpulkan bahwa ras adalah kategori umat manusia yang memiliki ciri fisik tertentu yang berbeda.
Penjelasan Ras Menurut Ahli
Hortun dan Hunt
Hortun dan Hunt menilai ras adalah suatu kelompok manusia yang agak berbeda dengan kelompok-kelompok lainnya dari segi ciri-ciri fisik bawaan. Disamping itu banyak juga ditentukan oleh pengertian yang digunakan oleh masyarakat.
Bruce J. Cohen
Menurut Bruce J. Cohen, ras adalah kategori individu yang secara turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan biologis tertentu yang sama.
Alex Thio
Menurut Alex Thio, ras adalah sekelompok orang yang dianggap oleh masyarakat memiliki ciri-ciri biologis yang berbeda.
Banton
Seorang ahli antropolog, Banton, bahwa ras adalah suatu ciri peran, perbandingan fisik yang dijadikan kaidah untuk memutuskan peran yang berbeda-beda. Ras dapat diartikan secara fisik dan sosial. Ras secara fisik meliputi kondisi fisik yang tampak, sedangkan secara sosial menyangkut peran dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan.
Stephen K.Sanderson
Stephen K.Sanderson memandang ras adalah entitas kelompok atau kategori orang-orang yang mengidentifikasikan diri mereka sendiri, dan diidentifikasikan oleh orang-orang lain, sebagai perbedaan sosial yang dilandasi oleh ciri-ciri fisik atau biologis.
Giss dan Gilbert
Menurut Giss dan Gilbert, ras adalah kelompok orang yang dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri fisik yang diperoleh melewati prosedur reproduksi.
Keberadaan Ras Tanpa Dasar Biologis
Menurut Muliastuti dan Ariesta dalam Jurnal Pendidikan Bahasa Universitas Negeri Jakarta yang berjudul Diskriminasi Ras dalam Film The Help Karya Tate Taylor (Kajian Feminisme), bahwa ras tidak memiliki sangkut paut dengan biogenetis.
Para ilmuwan saat ini berpendapat bahwa ras adalah intervensi budaya yang mencerminkan sikap dan keyakinan tertentu yang diterapkan pada populasi yang berbeda oleh masyarakat barat. Semua manusia termasuk dalam spesies yang sama. Tetapi variasi genetik kecil memicu penampilan fisik yang bervariasi. Perbedaan inilah yang memunculkan konsep ras.
Meskipun manusia sering dibagi menjadi beberapa ras, variasi morfologis sebenarnya tidak menunjukkan perbedaan besar dalam DNA. DNA dari dua manusia yang dipilih secara acak umumnya bervariasi kurang dari 0,1 %. Karena perbedaan genetik ras tidak kuat, beberapa ilmuwan menggambarkan semua manusia sebagai milik satu ras: ras manusia.
Ide tentang "ras" berasal dari para antropolog dan filsuf di abad ke-18, yang menggunakan lokasi geografis dan ciri fenotip seperti warna kulit untuk menempatkan orang ke dalam kelompok ras yang berbeda. Konsep ras tidak hanya membentuk gagasan bahwa ada jenis ras yang terpisah tetapi juga memicu gagasan bahwa perbedaan ini memiliki dasar biologis
Perbedaan Ras dan Etnis
Ras dan etnis pada umumnya disalahpahami sebagai konsep yang sama. Ras biasanya dilihat secara biologis, mengacu pada ciri fisik seseorang, sedangkan etnisitas dipandang sebagai konstruksi ilmu sosial yang menggambarkan identitas budaya seseorang.
Etnisitas dapat ditampilkan atau disembunyikan, tergantung pada preferensi individu, sementara identitas rasial selalu ditampilkan, pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil. Etnisitas dapat diadopsi, diabaikan, atau diperluas, sedangkan karakteristik ras tidak bisa.
Terkadang ras dan etnis bisa tumpang tindih. Misalnya, orang Jepang-Amerika mungkin akan menganggap dirinya anggota ras Jepang atau Asia, tetapi, jika dia tidak terlibat dalam praktik atau adat istiadat nenek moyangnya, dia mungkin tidak mengidentifikasi dengan etnis, sebaliknya menganggap dirinya orang Amerika.