Skeptis Adalah Sikap Ragu-ragu, Berikut Jenis dan Kelebihannya
Skeptis adalah istilah yang cukup sering kita dengar. Kata ini merujuk pada mereka yang memiliki sikap mencurigai atau mempertanyakan suatu hal karena menyakini suatu hal tersebut bersifat tidak pasti.
Istilah skeptis sebenarnya merupakan istilah dalam filsafat manusia yang berkaitan dengan kemampuan kognitif seseorang. Kata ini kerap dilontarkan ketika terlibat dalam suatu diskursus panjang mengenai suatu hal.
Pengertian Skeptis
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skeptis adalah kurang percaya atau ragu-ragu (terhadap keberhasilan ajaran dan sebagainya).
Skeptis berasal dari kata skeptisisme, yaitu aliran atau paham yang memandang segala sesuatu tidak pasti atau meragukan dan mencurigakan.
Seorang dengan sikap skeptis memperlihatkan bahwa ada pengetahuan yang diperkirakan hanya sekadar keyakinan atau dogma belaka.
Kendati sering dikaitkan dengan sikap negatif, skeptis juga bisa memiliki sisi positif. Skeptis mempertanyakan sesuatu dengan berargumen secara terstruktur untuk menimbulkan keraguan agar memperoleh penjelasan yang memadai dan akurat.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa skeptis adalah sikap mempertanyakan segala sesuatu. Orang dengan sikap ini cenderung meragukan apa yang ia terima.
Sikap ini memiliki kelebihan tersendiri, seperti rasa ingin tahu yang tinggi, menularkan pengetahuan dan pandangannya kepada orang lain, melahirkan diskusi dan interaksi, dan memunculkan banyak pandangan sebagai pembanding terkait suatu pengetahuan dan informasi.
Jenis-jenis Skeptis
Secara umum, sikap skeptis dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu:
1. Dogmatic Skepticism
Jenis skeptis ini menganggap segala sesuatu tak ada yang dapat diketahui. Dogmatic skepticism menganggap pandangan manusia selama ini merupakan kekeliruan, tidak ada kebenaran pasti menyangkut semua hal.