Sinopsis Emergency Declaration, Film Korea Menegangkan dan Kompleks
Emergency Declaration merupakan salah satu film Korea Selatan yang rilis pada tahun 2022. Diketahui bahwa film ini beraliran action, aviation, crime, disaster, drama, political, road film, dan thriller.
Film Emergency Declaration menyajikan plot cerita yang kompleks. Penonton dibawa ke dalam cerita beragam yang menegangkan. Meski begitu, film ini juga dibalut adegan-adegan mengharukan.
Film yang digarap sutradara Han Jae-rim ini dibintangi sejumlah aktor kenamaan Negeri Ginseng. Beberapa pemeran film ini adalah Song Kang-ho, Lee Byung-hun, Jeon Do-yeon, Kim Nam-gil, dan Im Si-wan.
Untuk mengetahui cerita lebih lanjut dari film tentang penerbangan, kali ini Katadata.co.id telah mengulas sinopsis Emergency Declaration. Berikut pembahasannya.
Sinopsis Emergency Declaration
Lee Byung-hun memerankan karakter Park Jae-hyeok yang memiliki anak bernama Soo-min. Dia merupakan mantan pilot yang sudah tidak bertugas selama sepuluh tahun, dikarenakan trauma.
Kiprahnya di dunia penerbangan cukup dikenal, lantaran menjadi pilot ikonik yang berhasil mendaratkan pesawat dalam keadaan darurat. Dia juga menyelamatkan sebagian besar penumpang saat itu. Namun, pengalaman tersebut justru memberikannya trauma dan mundur sebagai pilot.
Dalam sinopsis Emergency Declaration, Jae-hyeok melakukan penerbangan bersama anaknya menuju Hawai. Sebelum memasuki pesawat, di bandara dia dan anaknya bertemu seorang pria misterius bernama Jin-seok. Sejak awal, perilaku Jin-seok mencurigakan dan cukup janggal.
Tak hanya itu, Jin-seok juga sempat menanyakan beberapa hal pribadi kepada Jae-hyeok dan anaknya selama di bandara. Bahkan, Jin-seok juga menanyakan ke mana destinasi penerbangan yang akan ditempuh Park Jae-hyeok, dan langsung bergegas membeli tiket dengan pesawat dan tujuan yang sama.
Tokoh lainnya yang bisa ditemukan dalam sinopsi Emergency Declaration ini adalah detektif In-ho, yang aktif bertugas di kepolisian. Pada hari yang sama dengan penerbangan, dia bersama pasukannya baru saja menemukan jasad di rumah seorang ilmuwan yang disinyalir tewas akibat paparan racun.
Selanjutnya, pihak berwenang mencari ilmuwan yang menciptakan racun tersebut, dan dia adalah Jin-seok. Ilmuwan tersebut menuju Hawaii sembari membawa racun yang akan dipaparkan kepada penumpang pesawat. Sebelum melakukan aksi kejinya, Jin-seok sempat kepergok oleh Soo-min, anak Jae-hyeok saat dirinya ke toilet.
Di sisi lain, Detektif In-ho merasa khawatir karena mengetahui bahwa istrinya juga sedang dalam perjalanan liburan menuju Honolulu, yang tidak lain merupakan ibu kota Hawaii. Untuk memastikan hal tersebut, detektif In-ho menelpon anaknya yang tidak ikut liburan. Selain itu, dia juga segera menuju bandara dan menanyakan daftar penumpang yang menaiki maskapai penerbangan Korea tersebut.
Benar saja, dia menemukan istrinya berada di pesawat yang sama dengan Jin-seok. Demikian juga dengan Park Jae-hyeok dan anaknya.
Menebar Racun
Tak lama setelah pesawat lepas landas, Jin-seok meletakkan sejumlah racun di kamar mandi. Kemudian, ada seorang penumpang yang masuk dan merasakan ada bubuk yang mengganggu pernapasannya. Namun, penumpang tersebut tidak begitu menghiraukan hal itu.
Melanjutkan kecurigaannya sejak dari bandara, Jae-hyeok terus merasakan hal aneh dari Jin-seok. Dia juga berusaha melaporkan beberapa kejanggalan yang dia temukan kepada awak pesawat.
Benar saja, paparan virus tersebut semakin besar dan tersebar ke banyak penumpang. Hal tersebut semakin parah karena pesawat merupakan ruang terbatas yang membuat sirkulasi udara tidak begitu baik.
Sementara itu, melanjutkan penyelidikan kasus yang baru dia temukan terkait racun, In-ho menyaksikan video percobaan uji virus yang diberikan kepada tikus. Dia menemukan bahwa tikus tersebut berkumpul dan satu persatu mati.
In-ho juga menemukan video yang disebarkan Jin-seok sebelum melakukan penerbangan ke Hawaii. Isi video tersebut berupa ancaman yang disebar melalui internet untuk membuat banyak orang resah.
Menanggapi keresahan Jae-hyeok, akhirnya Jin-seok diamankan dan dipisahkan dari penumpang lain untuk diinterogasi. Namun ilmuan itu tidak menanggapinya dengan serius dan justru memperburuk situasi. Sementara, tujuan interogasi adalah untuk mengetahui vaksin yang dapat mengobati virus atau racun yang sudah dia tebarkan di dalam pesawat.
Dalam sinopsis Emergency Declaration diceritakan juga bahwa Kepolisian bersama pemerintah Korea Selatan terus mencari tahu perusahaan tempat Jin-seok bekerja. Tentu tidak mudah, perusahaan tersebut memberikan penolakan dan menyatakan bahwa mereka tidak lagi berhubungan dengan Jin-seok.
Di sisi lain, Jin-seok yang berada di dalam pesawat telah terpapar virus dan tewas bersama sejumlah penumpang lain. Alhasil, upaya yang bisa dilakukan penumpang yang tersisa hanya menghindari paparan virus yang terus melebar ke seisi pesawat.
Maka dari itu, sejumlah orang menginisiasi untuk memisahkan penumpang terpapar dan yang tidak. Mereka yang terinfeksi virus harus pindah ke bagian belakang pesawat. Sedangkan yang tidak, tetap tinggal di kursi bagian depan.
Park Jae-hyeok merasa khawatir ketika Soo-min anaknya dituduh memiliki kemerahan di tangan dan dicurigai tertular racun. Sementara itu, Jae-hyeok mengelak dan mengatakan bahwa anaknya memiliki eksim.
Dengan berat hati, Park Jae-hyeok membiarkan Soo-min pindah ke belakang. Sedangkan dirinya masih di depan dan berusaha menyelesaikan masalah yang terjadi dengan para awak pesawat.
Tak hanya masalah di dalam pesawat, para penumpang juga sempat dikejutkan ketika pesawat turun dari ketinggian, dengan kecepatan tinggi. Tekanan di dalam pesawat naik dan membuat objek di dalamnya terbang ke atas, termasuk penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman.
Hal tersebut membuat pesawat semakin mencekam. Sang pilot, Hyun-soo, awalnya berada di luar kokpit untuk memastikan keadaan tetap aman. Namun, saat pesawat hampir mengalami kecelakaan, ia segera berusaha masuk ke kokpit untuk melihat apa yang terjadi. Ia menemukan bahwa co-pilot sudah tidak sadarkan diri dan kepalanya menimpa kemudi pesawat.
Pilot Hyun-soo berusaha keras mengambil alih kendali pesawat dan dibantu oleh Jae-hyeok. Di sinilah, terjadi percakapan canggung antara keduanya. Hyun-soo sendiri masih menyimpan dendam pada Jae-hyeok karena tidak berhasil menyelamatkan istrinya sepuluh tahun lalu.
Mendiang istri Hyun-soo merupakan pramugari di pesawat yang pernah diterbangkan Jae-hyeok sepuluh tahun lalu. Dalam tragedi penerbangan saat itu, dia gagal menyelamatkan seorang awak pesawat hingga meninggal, karena terbakar di bagian belakang pesawat saat akan menyelamatkan diri.
Sembari mengesampingkan dendamnya, Hyun-soo dan Jae-hyeok terus melakukan berbagai upaya untuk mendarat di bandar udara terdekat. Hal tersebut dengan mempertimbangkan sisa bahan bakar dan keselamatan penumpang.
Namun, hal tersebut tidaklah mudah. Lantaran berita tentang virus berbahaya yang mereka bawa membuat bandar udara luar negeri enggan menerima permintaan pendaratan. Sementara itu, pilot juga merasa tidak sanggup lagi, karena keadaan fisiknya yang semakin lemah. Singkat cerita, Park Jae-hyeok harus menggantikan Hyun-soo agar pesawat tetap terbang dengan selamat.
Demikian sinopsis Emergency Declaration yang memiliki cerita menegangkan. Untuk mengetahui kelanjutan ceritanya, Anda bisa menonton film ini diberbagai platform menonton legal dan berbayar.