Mengenal Sendi Mati dan Penjelasan Lengkap
Sendi merupakan tempat bertemunya dua tulang atau lebih. Sebagian besar persendian berfungsi untuk mendukung pergerakan tulang. Pada orang dewasa, terdapat sekitar 360 sendi yang menghubungkan tulang-tulang.
Pada dasarnya menghubungkan tulang agar memiliki fungsi gerak. Namun ternyata tidak semua sendi memiliki fungsi gerak. Beberapa diantaranya hanya berfungsi sebagai penghubung antar tulang. Inilah yang sering disebut dengan sendi mati atau sinartrosis.
Definisi Sendi Mati
Mengutip laman Zenius.com, sinartrosis atau sendi mati adalah sendi-sendi yang tidak dapat bergerak sama sekali. Sendi mati memang memiliki fungsi menghubungkan tulang akan tetapi, sendi-sendi ini tidak memiliki fungsi gerak sama sekali dan cenderung bersifat tetap.
Sinartrosis atau sendi mati ini bisa terbentuk karena penyatuan tulang yang terjadi dengan jaringan ikat berserat. Meski demikian, sendi mati juga bisa terbentuk akibat fiksasi tulang pada tulang yang lain. Salah satu contoh sendi mati adalah sendi yang terletak di tulang tengkorak.
Berbeda dengan sendi hidup yang mudah diidentifikasi dari gerakannya. Letak sendi mati memang relatif lebih sulit untuk diketahui. Namun pada sendi mati, cara identifikasi seperti ini tidak berlaku lagi. Ada beberapa lokasi di mana sendi mati berada.
Contoh sendi mati yang paling mudah dikenali adalah sendi pada tengkorak bayi. Pada bayi, tulang tengkorak di ubun-ubun akan terhubung dengan sambungan jahitan (sutura) yang akan mengeras menjadi tulang seiring pertambahan usia bayi. Selain itu, sendi mati juga dapat ditemukan di wajah dan tulang yang tumbuh memanjang.
Klasifikasi Sendi Mati
Dilihat dari struktur sendi tulangnya, sinarthrosis atau sendi mati dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Berikut klasifikasi sendi mati yang perlu diketahui.
1. Sutura
Sendi mati yang masuk dalam klasifikasi ini sering disebut dengan istilah sinfibrosis sutura atau penyatuan tulang oleh jaringan ikat fibrosa yang padat. Bentuk persatuan sutura dapat dibagi menjadi 4 jenis. Keempat jenis persatuan tersebut adalah sutura serrata sinfibrosis, sutura squamosa sinfibrosis, sutura harmonik sinfibrosis dan sutura schindylesis sinfibrosis.
Setiap jenis persatuan sendi mati memiliki karakter yang unik. Seperti sutura serrata sinfibrosis yang memiliki bentuk penyatuan yang tidak teratur.
Lalu sutura skuamosa sinfibrosis karena menyatukan dua tulang dengan tepi miring, dan sutura harmonik sinfibrosis dengan tepi persimpangan tulang yang datar.
Sedangkan sutura schindylesis sinfibrosis dengan bentuk sambungan yang menyerupai pelat tulang tipis yang terkunci dengan alur yang terbentuk oleh 2 tulang terdekat.
2. Sindesmosis
Jaringan ikat fibrosa pada sendi mati berjenis sindesmosis cenderung kurang padat jika dibandingkan dengan suturanya. Karena itu, meski disebut sendi mati, sindesmosis masih memiliki mobilitas meski sangat terbatas.
3. Gomphosis
Sendi mati berjenis gomphosis memiliki karakter mirip seperti pasak. Sendi ini terbentuk dari kantong tulang di dalam tulang yang lain. Contoh dari gomphosis adalah gigi yang terletak di tepi alveolar mandibula.
4. Sinkondrosis
Pada sinkondrosis, penyatuan tulang terjadi antara tulang dan tulang rawan. Di sini tidak ada penyatuan dengan jaringan fibrosa. Salah satu contoh dari sinkondrosis dapat ditemukan pada sendi chondrocostal.
5. Sinostosis
Sendi berjenis sinostosis dapat ditemukan pada tulang pertumbuhan. Pada jenis sendi mati yang satu ini, tulang akan disatukan antara yang satu dengan yang lain.
Ciri Sendi Mati
Istilah sendi mati sebenarnya berasal dari karakteristiknya yang tidak dapat bergerak sama sekali. Inilah yang menjadi ciri paling mendasar dari sendi mati atau sinartrosis.
Meski sinartrosis adalah kondisi yang sangat normal, ada beberapa kasus di mana sinartrosis terjadi akibat kegagalan genetik. Pada kondisi ini, secara anatomi sendi mati seharusnya tidak ada. Namun karena beberapa hal, sendi mati terbentuk.
Ciri lain dari sendi mati adalah karakternya yang hadir saat tulang berkembang. Sendi sinartrosis hadir dalam proses tersebut. Saat pertumbuhan tulang sampai pada puncaknya, pengerasan jaringan terjadi dan tulang-tulang tersebut akan bersatu.
Fungsi Sendi Mati
Sendi mati cenderung memang terkesan seperti tulang pada umumnya. Namun dibalik penamaannya yang unik, sendi mati ternyata memiliki beberapa fungsi yang sangat penting.
Sendi mati memberi manfaat perlindungan dan dukungan pada tulang. Misalnya saja pada tulang tengkorak. Selain itu, sendi mati juga memberi dukungan yang dibutuhkan pada tulang-tulang yang tumbuh memanjang.
Berkat sendi mati inilah, meski bentuknya memanjang, tulang tersebut cukup kuat untuk menopang tubuh atau bagian tubuh tertentu.