Sejarah Kerajaan Kediri dan Daftar Raja yang Pernah Berkuasa

Ghina Aulia
27 Februari 2023, 18:30
Sejarah kerajaan Kediri.
Kelas Pintar
Kerajaan Kediri.

Salah satu hasil dari kebudayaan yang dibawa oleh bangsa India di Nusantara adalah berdirinya kerajaan-kerajaan bernuansa Hindu dan Budha. Beberapa di antaranya adalah kerajaan Majapahit, Kutai, Mataram, Kediri, Singasari, dan lain-lain.

Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas sejarah Kerajaan Kediri. Biasa disebut Panjalu, mekanisme kepemimpinan dan pemerintahan kerajaan ini cukup rumit. Di mana, Kerajaan Kediri merupakan salah satu bagian dari pecahan yang dilakukan oleh Raja Airlangga. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan sejarah Kerajaan Kediri berikut ini.

Sejarah Kerajaan Kediri

Sejarah Kerajaan Kediri bermula sekitar tahun 1019 M. Diketahui bahwa kerajaan ini merupakan hasil pecahan pemerintahan yang dibangun oleh Airlangga, pendirinya.

Sebelum itu, banyak disebutkan tentang kota Daha yang disinyalir sudah hadir sebelum ada Kediri. Daha merupakan singkatan dari Dahanapura yang memiliki arti Kota Api. Hal ini termuat di dalam prasasti yang berjudul Pamwatan oleh Airlangga sekitar tahun 1042. Sebelum di Daha dan Kediri, pusat pemerintahan terletak di Kahuripan.

Diketahui juga bahwa Airlangga melakukan pembagian kerajaan untuk meminimalisir konflik yang mungkin terjadi pada penerus takhta, yakni anak-anaknya. Ia memiliki dua putra yang bernama Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan. Selain itu, juga ada putri mahkota Sanggramawijaya Tunggadewi yang memilih untuk mundur dari perebutan takhta.

Adapun hasil pembagian tersebut meliputi Kerajaan Panjalu (Kediri) yang diberikan kepada Samarawijaya dan Kerajaan Jenggala (Kahuripan) untuk Mapanji Garasakan. Dapat disimpulkan bahwa Samarawijaya merupakan pendiri dari kerajaan ini.

Mengutip kitab kakawin Nagarakretagama, sebelum Airlangga membagi kekuasaan, Kerajaan Kediri sudah terlebih dahulu bernama Panjalu. Sementara itu, Jenggala merupakan hasil pecahan dari Panjalu. Airlangga memberikan nama Kahuripan sebagai ibu kotanya.

Mengutip dari Zenius, Kerajaan Kediri atau Panjalu terletak di sekitar sungai Brantas. Adapun daerah yang termasuk di dalamnya yaitu Kediri dan Madiun.

Diketahui bahwa kata Panjalu berasal dari kata Jalu yang berarti jantan atau pria. Sementara kata Pang atau Pe merupakan tambahan sehingga arti nama kerajaan secara keseluruhan adalah pejantan.

Sementara itu, istilah Kadiri atau Kediri merupakan bahasa Sansekerta dari akta khadri yang berarti buah mengkudu. Pohonnya memiliki batang kulit kayu dengan zat pewarna ungu kecoklatan yang biasa digunakan dalam membuat batik.

Selain itu, disinyalir bahwa nama Kediri mengacu pada arti berdiri sendiri, mandiri, berdiri tegak, berkepribadian, atau berswasembada. Kata Kadiri disebutkan di dalam prasasti Ceker dari tahun 1185.

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri runtuh ketika dipimpin Raja Kertajaya. Diketahui bahwa dirinya berselisih dengan kaum brahmana pada sekitar tahun 1222.

Kaum brahmana meminta perlindungan dari Ken Arok dari Kerajaan Tumapel (Singasari). Diketahui bahwa Tumapel merupakan kerajaan yang berada di pengaruh pusat Kediri.

Hal tersebutlah yang memicu pertentangan antara Kerajaan Kediri dan Tumapel. Pertempuran berlangsung di sekitar Desa Ganter, wilayah timur Kediri.

Ken Arok berhasil menaklukkan Kertajaya beserta pasukannya. Hal tersebut menjadi tonggak keruntuhan Kerajaan Kediri dan angin segar bagi Tumapel.

Peristiwa tersebut membawa Tumapel di bawah kuasa Ken Arok menuju puncak kejayaannya. Kerajaan Kediri resmi berada di bawah kekuasaan Tumapel.

Ken Aron juga memberikan jabatan bupati kepada Jayasabha, putra Kertajaya. Setelahnya, posisi tersebut digantikan oleh Sastrajaya dan Jayakatwang.

Daftar Pemimpin Kerajaan Kediri

1. Airlangga

Berdasarkan kakawin Nagarakretagama, raja pertama Kerajaan Panjalu adalah Airlangga. Ia menjabat pada tahun 1019 sampai 1042 M. Adapun gelar yang disandangnya yaitu Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa, Sri Lokeswara, dan Sri Maharaja Rakai Halu.

Airlangga merupakan sosok yang akhirnya memutuskan untuk membagi Kerajaan Panjalu menjadi dua, yaitu Kediri (Panjalu) dan Jenggala. Satu bagian untuk putranya Samarawijaya, dan yang satunya untuk Mapanji Garasakan. Sebelum resmi dipecah, ia menamai kawasan tersebut sebagai Kerajaan Daha yang terletak di Kota Daha.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement