Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya Menyelamatkan Umat

Ghina Aulia
15 Maret 2023, 15:51
Kisah Nabi Nuh.
Info Nureen
Ilustrasi, kapal Nabi Nuh.

Nabi Nuh merupakan salah satu dari nabi dan rasul yang patut diimani. Diketahui bahwa Nabi Nuh merupakan pria dari yang lahir di kawasan Azerbaijan.

Sosoknya merupakan nabi dengan mukjizat yang luar biasa. Biasa diceritakan di buku pelajaran hingga buku agama, Nabi Nuh diketahui memiliki bahtera atau kapal yang dapat mengangkut banyak manusia dan Binatang.

Kali ini, Katadata.co.id akan membahas lebih lanjut tentang kisah Nabi Nuh. Mulai dari kelahiran hingga mukjizat, simak tulisan berikut ini.

Kisah Nabi Nuh: Kelahiran dan Awal Dakwah

Kisah Nabi Nuh berawal dari kelahirannya yang hingga sekarang tidak diketahui siapa nama Ibunya. Sementara itu, Ayahnya bernama Lamik (Lamaka) bin Mutawasylah.

Diketahui bahwa Nabi Nuh hidup selama 950 tahun dan diturunkan kepada bangsa Armenia. Di kala itu, manusia banyak yang menyembah berhala seperti Wadd, Suwa, Nasr, dan Ya’uw.

Hadirnya Nuh sebagai rasul Allah termuat di dalam surah Al Ankabut ayat 14 di Al Quran sebagaimana di bawah ini:

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ

Artinya: “Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang 50 tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim.”

Nabi Nuh merupakan rasul Allah pertama yang diutus ke bumi. Sementara itu, Adam dan Idris hanya menyandang gelar nabi. Artinya, Nuh merupakan nabi pertama yang memiliki umat.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Nuh memiliki tugas dakwah untuk menyelamatkan bangsa Armenia. 950 tahun bukanlah waktu singkat dan mudah bagi Nabi Nuh untuk membuat manusia kembali ke jalan Allah. Awalnya, Nuh hanya memiliki pengikut sekitar 80 orang.

Merangkum buku Tafsir Qashashi Jilid I: Nabi Adam AS, Nabi Idris AS, Nabi Nuh AS, Nabi Hud AS, Nabi Shaleh AS, Nabi Ibrahim AS, dan Nabi Luth AS yang ditulis oleh Sofyan Hadi, pengikut Nabi Nuh merupakan anak yatim, budak, janda, pekerja kasar, dan tukang.

Hal tersebut juga yang membuat orang kafir meremehkan golongan orang yang mengimani Nabi Nuh. Mereka juga menentang dakwah Nuh serta meragukan keberadaan Tuhan.

Diketahui bahwa Nabi Nuh merupakan nabi ketiga dan keturunan kesembilan Nabi Adam AS. Sebelumnya, terdapat Nabi Idris AS.

Kisah Nabi Nuh dan Mukjizatnya

Pada awal 300 tahun berdakwah, Nabi Nuh melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Hal tersebut merupakan faktor lain penyebab sedikitnya pengikut.

Setelah itu, Nabi Nuh diperintahkan oleh Allah untuk berdakwah secara terbuka. Kisah Nabi Nuh bagian ini mengacu pada Al Quran surat Al Hijr ayat 94 di bawah ini.

فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ

Artinya: “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (QS. Al-Hijr:94)

Bukan hal yang mudah, Nabi Nuh kerap menerima penolakan, intimidasi, hingga berujung diusir. Ia dianggap pembohong. Beberapa juga ada yang menyebut Nabi Nuh orang gila.

Perlu diketahui bahwa kisah dari Nabi Nuh juga diceritakan tersendiri di Al Quran pada surat Nuh. Salah satunya pada ayat 5-9 yang menggambarkan bagaimana sosoknya melakukan dakwah.

Di dalam ayat tersebut, diceritakan tentang seorang kafir yang memilih untuk menutup telinga dengan jari. Mereka juga menutup wajah dengan baju agar tidak mendengar dakwah Nabi Nuh.

Suatu waktu, Nabi Nuh mendapatkan perintah dari Allah untuk membuat kapal besar yang memiliki banyak muatan. Ternyata hal itu membuat sebagian orang memperlakukannya tidak wajah. Nabi Nuh dipermalukan dan tidak dipatuhi oleh pengikut bahkan anak dan Istrinya.

Nabi Nuh yang bersikeras untuk menyelamatkan anak dan Istrinya juga sempat mendapatkan teguran dari Allah. Maka dari itu, Nabi Nuh harus lebih ikhlas dalam berdakwah yang mengajar umatnya.

Ketidakpatuhan kaum kafir kalau itu membuatnya berdoa kepada Allah untuk membinasakan mereka. Hal ini termuat di dalam surat Nuh yang berbunyi:

وَقَالَ نُوحٌ رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى ٱلْأَرْضِ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ دَيَّارًا

إِنَّكَ إِن تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا۟ عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوٓا۟ إِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا

"Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur.” (QS Nuh: 26-27)

Doa yang dipanjatkan Nuh berbuah turunnya hujan besar di musim kemarau. Bahkan, fenomena alam tersebut mengakibatkan banjir bandang. Nabi Nuh naik ke dalam kapal bersama dengan pengikutnya. Termasuk juga hewan-hewan.

Tidak halnya dengan kaum kafir yang tidak mengimani Nuh tentu enggan menaiki kapal tersebut. Salah satunya adalah putra Nuh yang bernama Qan’an serta istrinya.

Mereka yang tidak naik ke kapal tenggelam di dalam banjir. Diketahui bahwa peristiwa tersebut terjadi selama 40 hari hingga air benar-benar surut.

Editor: Intan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...