Rugi Susut 78%, Asia Pacific Fibers Optimistis Bakal Untung Tahun Ini

Andi M. Arief
11 November 2021, 16:52
Asia Pacific Fibers, saham POLY, kinerja perusahaan, emiten:POLY
Asia Pacific Fibers (POLY)

PT Asia Pacific Fibers Tbk optimistis kinerja perseroan dapat menyentuh zona hijau tahun ini. Naiknya harga kapas di pasar dinilai menjadi pendorong utama perbaikan kinerja perseroan.

Emiten produsen serat berkode saham POLY ini telah mencatatkan kerugian sejak 2019, di mana laba sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (EBITDA) perseroan mencapai US$ 11,92 juta. Sementara itu, akhir 2020 perusahaan mencatatkan kerugian mendalam ke level US$ 20,13 juta akibat pandemi Covid-19.

Namun demikian, perbaikan pasar dan naiknya harga kapas tahun ini membuat performa perseroan membaik. Pada semester pertama 2021, kerugian perseroan susut 87,78 % menjadi US$ 1,53 juta dari periode yang sama tahun lalu senilai US$ 12,55 juta.

"Itu bukti bahwa sebetulnya kami sudah recovery. Kami optimistis EBITDA bisa positif dengan keadaan sekarang, tapi berapanya belum bisa berani (memberikan) angka," kata Corporate Secretary POLY Prama Yudha Amdan kepada Katadata.co.id, Kamis (11/11).

Adapun hingga September 2021, pendapatan POLY tercatat naik 45,5 % menjadi US$ 265,3 juta. Capaian tersebut lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni US$ 182,3 juta. Pertumbuhan didorong oleh meningkatnya penjualan produk perseroan di dalam dan luar negeri. 

Penjualan domestik naik 43,8 % dari posisi US$ 141,6 juta hingga kuartal ketiga 2020 menjadi US$ 203,65 juta di 2021. Pertumbuhan tersebut didorong  penjualan serat dan benang yang masing-masing mencapai US$ 90,9 juta dan US$ 88,48 juta.

Sementara itu, kinerja ekspor naik 51% menjadi US$ 58,94 juta dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu senilai US$ 39,03 juta. Kinerja ekspor tumbuh lantaran peningkatan permintaan benang sebesar 63,97% menjadi US$ 30,99 juta.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...