Curhat AHY Alotnya Menentukan Cawapres Pendamping Anies

Ade Rosman
12 Januari 2023, 19:25
Ketua Umum Demokrat AHY
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan pers awal tahun 2023 terkait isu terkini dan sikap Partai Demokrat jelang Pemilu 2024 di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan penentuan calon wakil presiden yang akan diusung koalisi perubahan masih dalam pembahasan. Menurut AHY, hingga kini belum ada kesepakatan antara Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Nasional Demokrat. 

"Kami diskusikan, kami buka bersama-sama ini adalah ruang yang tersedia, sebelum ada deadline yang ditetapkan berdasarkan undang-undang, bahwa kami hari ini terus mencari pasangan yang terbaik kans kemenangannya," kata AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/1).

Meski menyatakan koalisi merupakan sesuatu yang penuh misteri, namun AHY menyatakan, ketiga pihak di koalisi perubahan ingin membangun diskusi serta komunikasi politik yang rasional. Agus menyebut ketiga partai sepakat membangun koalisi dengan dasar saling percaya. 

"Saat ini memang terus berproses, saya senang progresnya nyata on the track," kata AHY.

Menurut Agus, saat ini partai koalisi baru bersepakat untuk mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden. Meski begitu, ia mengatakan komunikasi masih fokus menentukan bakal calon wakil presiden yang akan diusung. Ketiga pihak sepakat menentukan cawapres tidak berdasarkan suka ataupun tak suka.

"Tidak boleh berdasarkan like or dislike,  enggak boleh asal suka atau tidak suka, preferensi itu sangat subjektif," kata AHY.

Lebih jauh, ia mengaku sepakat dengan pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali. Sebelumnya Ali mengatakan bahwa koalisi berpotensi bubar jika ada pihak yang memaksakan syarat untuk berkoalisi. Menurut AHY, dalam ikhtiar membangun koalisi tidak boleh ada yang memaksakan kehendak.

"Kami juga setuju (dengan Ali) bahwa tidak boleh dalam ikhtiar membangun koalisi ada yang saling memaksakan kehendak, ada yang saling memaksakan diri," kata AHY.

Contoh memaksakan, tambah AHY, semisal mengharuskan tokoh 'A', tanpa memberitahukan alasan, namun tetap bersikukuh si 'A' tadi. Sebelumnya, Ali mengatakan, pihaknya memastikan koalisi perubahan dipastikan bubar jika ada salah satu partai yang memaksakan keinginannya.

"Kalau kita misal NasDem meletakan sosok, lalu gimana PKS dan demokrat begitu sebaliknya, artinya koalisi tidak setara lagi," kata Ali, Rabu (11/1). 

Koalisi perubahan merupakan koalisi tiga partai yang terdiri dari Demokrat, PKS dan Nasdem. Ketiga partai telah bersepakat mendukung Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden. Meski begitu, baru Nasdem yang secara resmi mengumumkan dukungan untuk Anies.

 Hingga kini PKS dan Demokrat masih menunda deklarasi seiring dengan belum adanya kata sepakat soal calon wakil presiden yang akan diusung. Beberapa petinggi partai Demokrat menyorongkan nama AHY sebagai cawapres pendamping Anies. Sedangkan PKS menginginkan sosok dari internal PKS Ahmad Heryawan sebagai cawapres.

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...