LSI Denny JA Ungkap 3 Skenario yang Bisa Buat Anies Batal Maju Capres

Ade Rosman
7 Juni 2023, 06:58
Foto: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Menhan Prabowo Subianto mencapai 38%, disu
Katadata
Foto: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Menhan Prabowo Subianto mencapai 38%, disusul Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan eks Gubernur DKI Anies Baswedan.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membuat tiga skenario yang dapat membuat Anies Baswedan gagal maju sebagai salah satu kandidat calon presiden 2024. Direktur CPA LSI Denny JA, Ade Mulyana dalam paparannya mengatakan skenario ini bisa saja terjadi dengan melihat perkembangan politik saat ini. 

Saat ini Anies telah mengantongi tiket maju dalam pilpres dari dukungan tiga partai yaitu Partai Nasional Demokrat, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Suara ketiga partai memenuhi syarat ambang batas presiden untuk maju dalam pilpres yaitu 25 persen suara sah pemilu atau 20 persen kursi di DPR. 

Menurut Ade, tantangan pertama datang dari adanya pengajuan Peninjauan Kembali putusan pengadilan tentang kepengurusan sah Partai Demokrat yang diajukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Dalam PK yang diajukan ke Mahkamah Agung kubu Moeldoko menyatakan kepengurusan Demokrat di bawah Agus Harimurti Yudhoyono tidak sah. 

"Jika Demokrat versi moeldoko yang disahkan, Partai Demokrat besar kemungkinan tak mendukung Anies Baswedan menjadi Capres 2024. Berganti pimpinan yang sah di Partai Demokrat, berganti pula calon presiden yang diajukan," kata Ade dalam keterangannya, dikutip Selasa (6/6).

Ia mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan salah seorang yang paling awal membuat pernyataan terkait PK yang diajukan Moeldoko. Ia menyebut gugatan atas kepengurusan sah Demokrat merupakan salah satu bentuk upaya penjegalan majunya Anies sebagai capres 2024.

Skenario kedua yang digambarkan LSI dapat menggagalkan pencalonan Anies adalah pengembangan kasus korupsi BTS Kominfo yang menjerat Sekretaris Jenderal Nasdem Johnny G Plate. Menurut Ade pemberantasan korupsi memang menjadi prioritas untuk membentuk pemerintahan yang bersih. Namun, kasus Johnny menurutnya banyak ditafsirkan beririsan dengan situasi politik.

"Pemberantasan korupsi atas Johnny Plate dianggap tebang pilih. Ia pisau yang tajam untuk oposisi, tapi tumpul untuk kawan koalisi," kata Ade.

Skenario terakhir berkaitan dengan terganggunya beberapa bisnis Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh usai mendeklarasikan Anies. Menurut Ade Nasdem bisa saja menarik dukungan bila kemudian ingin mempertahankan bisnis yang telah dibangun dengan cara tidak berseberangan dengan penguasa. 

"Jika Partai Demokrat atau NasDem tak lagi mencalonkan Anies, tiket capres Anies gagal didapat. Tanpa kehadiran salah satu partai itu, koalisi perubahan tak mencapai minimum 20% untuk pencalonan presiden," kata Ade.

Adapun dalam survei tersebut, jika Anies gagal maju yang akan diuntungkan yaitu Prabowo Subianto sebagai kandidat lainnya. Pada temuan survei yang dilakukan pada 3-14 Mei 2023 tersebut, Prabowo mendapatkan hasil 50,4%, sedangkan Ganjar memperoleh 43,2%, selisih 7,2%. Adapun, sebanyak 6,4% responden menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Survei tersebut melibatkan 1200 responden yang diwawancarai secara tatap muka menggunakan kuesioner, kemudian Margin of error survei sebesar +/- 2,9%. 

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...