Langkah Indonesia Menuju Masa Depan Bebas Emisi

Arofatin Maulina Ulfa
Oleh Arofatin Maulina Ulfa - Tim Publikasi Katadata
18 November 2021, 10:04

Pada perhelatan COP26 di Glasgow, Skotlandia, para pemimpin dunia menyatakan komitmen mereka untuk mencegah perubahan iklim dan mewujudkan masa depan bebas emisi. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di forum tersebut juga menyatakan komitmen dalam melakukan mitigasi iklim di Indonesia dan juga dunia. Jokowi mengatakan, perubahan iklim adalah ancaman besar bagi kemakmuran dan pembangunan global. Untuk itu, solidaritas, kemitraan, kerjasama, kolaborasi global, merupakan kunci untuk mencapai target mitigasi iklim.

Kontribusi Indonesia dalam penanganan perubahan iklim di antaranya menekan laju deforestasi. Di antaranya melalui penurunan kebakaran hutan hingga 82 persen pada 2020.

Jokowi juga menambahkan, sektor kehutanan yang semula menyumbang 60 persen emisi Indonesia akan mencapai carbon net sink, selambatnya tahun 2030.

Target tersebut tertuang dalam Long-Term Strategy on Low Carbon and Climate Resilient Development 2050 (LTS-LCCR 2050). Selain carbon net sink, dokumen tersebut juga menetapkan target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat. Melalui LTS-LCCR 2050, pemerintah juga berambisi mengurangi kerugian ekonomi akibat perubahan iklim mencapai 3,45 persen pada 2050.

Adapun strategi yang ditetapkan mencakup aksi mitigas dan adaptasi. Di sisi mitigasi, untuk mencapai target net zero, deforestasi dan degradasi hutan harus ditekan. Selain itu mengelola hutan secara berkelanjutan serta rehabilitasi hutan dan lahan. Restorasi lahan gambut dan mangrove juga penting diupayakan.

Di sisi adaptasi, perlu untuk melindungi kawasan pesisir, mengelola daerah aliran sungai terintegrasi, serta membangun infrastruktur dan pertanian tahan iklim.

Dalam pidatonya, Jokowi juga menyinggung penyediaan pendanaan iklim dengan pendanaan negara maju sebagai game changer dalam aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di negara-negara berkembang. Menurutnya, Indonesia akan dapat bekontribusi lebih cepat bagi net zero emissions dunia. Untuk itu, dukungan finansial dan memastikan komitmen setiap negara berkembang mencapai target carbon net zero dari negara maju sangat diperlukan.

Inisiatif pembangunan rendah karbon dilakukan pada bidang-bidang prioritas, terutama dalam hal tata guna lahan hutan dan gambut.

Di sejumlah daerah, berbagai inisiatif kolaborasi telah dijalankan dan menunjukkan bahwa kelestarian lingkungan bisa dicapai dengan tetap memperhatikan kesejahteraan warga.

Laporan lengkap dapat diunduh melalui tautan ini

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami