Ramadan 2022, Pemerintah Siapkan Strategi Jaga Pasokan Kedelai

Andi M. Arief
23 Maret 2022, 07:38
Kedelai
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU
Pekerja menunjukkan kedelai impor yang harganya melambung di sentra industri tahu dan tempe Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta, Senin (21/2/2022).

Pemerintah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga ketersediaan kedelai  di dalam negeri, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah telah menyiapkan dua strategi menjaga pasokan kedelai dalam jangka menengah, yakni memperluas lahan kedelai dan diversifikasi sumber kedelai impor. 

Selain itu, jalan terakhir yang disiapkan pemerintah untuk menjaga ketersediaan kedelai adalah memberi subsidi pada transportasi kedelai.

"(Ketersediaan kedelai untuk) Ramadan dan Idul Fitri 2022 kami jamin. Kalau kontraksi (dan kedelai) tidak bisa (didapatkan) di publik, maka (kami akan) perlancar distribusi ke pasar," kata Syahrul dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Selasa (22/3).

Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), pemerintah masih memiliki persediaan kedelai sebanyak 320 ribu ton per bulan untuk menghadapi Ramadan hingga Lebaran 2022. 

Secara rinci, sebanyak 300 ribu ton berasal dari pasokan kedelai nasional. Sisanya, sebanyak 20 ribu ton per bulan disiapkan oleh Kementan sebagai pasokan cadangan darurat atau buffer stock SOS. 

Menurut catatan Kementan, harga kedelai internasional lebih tinggi dari kedelai domestik untuk pertama kalinya setidaknya sejak 2007. 

Di sisi lain, dampak dari importasi kedelai yang menahun membuat kapasitas produksi petani domestik menurun. Berdasarkan catatan Kementan, kapasitas produksi petani domestik kini menjadi 550 ribu ton atau sekitar 20% terhadap kebutuhan nasional, dari sebelumnya sekitar 870 ribu ton atau 40% terhadap kebutuhan nasional pada 2011.

Oleh karena itu, Yasin menargetkan dapat memperluas lahan kedelai hingga 600 ribu hektar pada kuartal II-2022 sampai kuartal III-2022. Perluasan lahan tanam kedelai itu diperkirakan dapat menambah kapasitas produksi kedelai sebanyak 900 ribu ton per tahun. 

Secara rinci, anggaran negara akan berkontribusi membangun 52 ribu hektar lahan kedelai baru. Pendanaan untuk 600 ribu hektar akan diarahkan melalui perbankan, yakni program kredit usaha rakyat (KUR). 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...