Riset: Instagram Jadi Andalan Remaja, Meski Beri Dampak Buruk
Hasil survei perusahaan investasi, Piper Sandler menunjukkan Instagram menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan oleh remaja. Di sisi lain, dokumen internal Facebook mengungkap ada banyak dampak buruk Instagram bagi remaja.
Dalam survei dua tahunan bertajuk "Taking Stock With Teens" itu, tim Piper Sandler menanyakan kepada 10.000 remaja di Amerika Serikat (AS) terkait keterlibatan mereka di sejumlah industri. Hasilnya, 81% responden mengatakan bahwa mereka memakai Instagram sebagai aplikasi andalan di perangkatnya.
"Ini menjadi persentase tertinggi dibandingkan platform lain," demikian dikutip dari Business Insider pada Kamis (7/10).
Kemudian, 77% responden mengatakan menggunakan Snapchat. Lalu, 73% menggunakan TikTok. Hanya 27% responden yang mengatakan mereka menggunakan Facebook, karena platform ini lebih banyak diandalkan oleh orang tua.
Berdasarkan data Statista pada akhir tahun 2020, sebanyak 71% pengguna sosial media di atas usia 56 mengatakan bahwa mereka menggunakan Facebook.
Meskipun Instagram paling banyak diandalkan, tetapi aplikasi besutan Facebook itu bukan favorit remaja. Sebab, hanya 22% responden yang mengatakan Instagram merupakan aplikasi favorit mereka. Sementara Snapchat meraup lebih banyak, yakni 35% dan menjadi aplikasi terfavorit.
Sebelumnya, Instagram tengah mendapat kecaman dalam beberapa pekan terakhir. Pasalnya, dokumen internal Facebook menyatakan bahwa ada banyak dampak buruk Instagram bagi remaja.
Dokumen itu muncul karena mantan karyawan Facebook membocorkannya ke Wall Street Journal. Dokumen itu menyebutkan bahwa ada 13% anak muda di Inggris dan 6% di AS berpikir untuk bunuh diri gara-gara Instagram.
"Sebanyak 32% remaja perempuan mengatakan, ketika mereka merasa buruk tentang tubuh mereka, Instagram membuatnya lebih buruk,” demikian isi dokumen Facebook seperti dikutip CNBC Internasional, pada September (14/9).
Lalu, 14% remaja laki-laki di AS mengatakan bahwa Instagram membuat mereka merasa lebih buruk tentang diri sendiri.
Namun, Facebook menyimpulkan bahwa sebagian besar remaja tidak dirugikan secara negatif oleh Instagram. Sedangkan fitur-fitur yang diidentifikasi paling berbahaya yakni bagian dari susunan utama.
Facebook memperingatkan halaman jelajahi atau explore Instagram dapat mendorong pengguna ke konten berbahaya. Instagram juga dianggap bisa membuat ketagihan. Pasalnya, platform mendorong budaya hanya mengunggah gambar dan momen terbaik.