Induknya Ant Financial Terseret Masalah, Akulaku Tetap Suntik Bank Neo

Image title
7 Mei 2021, 18:00
Bank Neo, akulaku, bank digital, ant financial
Bank Neo Commerce
Bank Neo Commerce

PT Akulaku Silvrr Indonesia, pemegang saham mayoritas PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) memastikan akan tetap menyerap saham baru yang diterbitkan perusahaan melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue

Komitmen itu disampaikan kepada Bank Neo Commerce, meski pemilik modal Akulaku, Ant Financial tengah mengalami persoalan dengan pemerintah di negeri asalnya, Tiongkok. Hal itu diperkirakan mengganggu kinerja keuangan perusahaan secara menyeluruh.

Advertisement

"Terkait dengan rencana rights issue, Akulaku telah menyatakan komitmennya untuk melaksanakan seluruh hak yang dimilikinya untuk membeli saham baru yang diterbitkan oleh Bank Neo Commerce," kata Kepala Sekretaris Perusahaan Neo Commerce Agnes Triliana kepada Katadata.co.id, Jumat (7/5).

Diketahui, Jack Ma, pemilik Ant Group yang merupakan induk Ant Financial, diminta merombak bisnis menjadi hanya berfokus pada layanan pembayaran.

Dalam perkembangannya, Ant Group mempertimbangkan opsi untuk mengurangi kepemilikan atau divestasi saham Jack Ma. Sumber Reuters mengatakan, ini sebagai upaya untuk mengurangi tekanan dari pemerintah Tiongkok. Analis memperkirakan, valuasi afiliasi Alibaba ini anjlok dari US$ 320 miliar atau Rp 4.636 triliun menjadi US$ 115 miliar – US$ 29 miliar (Rp 1.666 triliun – Rp 420 triliun).

“Regulasi membuat pertumbuhan pendapatan Ant Group hanya belasan persen dibandingkan 30% pada November 2020. Ini menurunkan prospek laba,” kata analis Francis Chan dalam laporan, dikutip dari Bloomberg, Selasa (27/4).

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement