BRI Jual 28 Miliar Saham Baru untuk Gaet Pegadaian & PNM, Ini Skemanya

Image title
15 Juni 2021, 11:35
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berencana menambah modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Arief Kamaludin|KATADATA
Gerai Kantor Cabang Khusus Bank Rakyat Indonesia di Kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin, (10/11).

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berencana menambah modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Rencana ini terkait pembentukkan holding ultra mikro, di mana BRI akan menjadi pemegang saham pengendali PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). 

Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (15/6), rights issue BRI akan melibatkan pemerintah selaku pemilik hak pemegang saham berbentuk non-tunai. Dalam prosesnya, pemerintah akan menyetorkan seluruh saham Seri B miliknya (Inbreng) dalam bentuk efek Pegadaian dan PNM kepada BRI.

Secara rinci, saham yang diinbreng yaitu, 6,25 juta saham Seri B Pegadaian atau mewakili 99,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan. Lalu, 3,8 juta saham Seri B PNM atau mewakili 99,99% modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan. Sementara itu, bagian rights issue yang berasal dari porsi publik akan disetorkan kepada perseroan dalam bentuk tunai.

"BRI akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 28,67 miliar saham Seri B atau 23,25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan," demikian tertulis dalam keterbukaan informasi, Selasa (15/6).

Saham ditawarkan dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Sedangkan harga pelaksanaan rights issue akan ditetapkan dan diumumkan dalam prospektus rencana rights issue.

Melalui rencana inbreng, BRI akan menjadi pemegang saham mayoritas Pegadaian dan PNM. Selanjutnya, BRI bersama dengan Pegadaian dan PNM akan mengembangkan bisnis jasa keuangan di segmen ultra mikro. Hal itu diharapkan berkontribusi positif terhadap kinerja keuangan BRI.

Manajemen BRI mengatakan, penguatan struktur permodalan ini juga diharapkan mendukung kegiatan usaha BRI di masa mendatang, baik induk maupun secara group. Pada akhirnya, akan menciptakan nilai bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Dengan kepemilikan saham mayoritas tersebut, laporan keuangan Pegadaian dan PNM akan terkonsolidasikan dengan laporan keuangan BRI. Hal ini akan meningkatkan pendapatan konsolidasian di masa mendatang.

Manajemen BRI mengatakan pembentukan holding BUMN ultra mikro tidak hanya dapat memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi BRI, Pegadaian, maupun PNM, tetapi juga bagi pengusaha dalam segmen tersebut. Pasalnya, kolaborasi ketiga entitas akan melengkapi kebutuhan layanan keuangan pengusaha di segmen ultra mikro yang beragam.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...