OJK Sebut Bank Digital Hadapi Sejumlah Tantangan, Apa Saja?
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai industri perbankan menghadapi sejumlah tantangan dalam mengadopsi teknologi dan menjalankan transformasi digital dalam aktivitas bisnisnya.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat mengatakan, salah satu tantangan terbesar dalam transformasi digital perbankan ialah terkait pengelolaan, pertukaran dan perlindungan data nasabah. Padahal, data menjadi aset yang sangat berharga sebagai kunci daya saing bisnis di era disrupsi teknologi saat ini.
"Mengingat, belum terdapat payung hukum yang menjamin perlindungan dan pertukaran data pribadi nasabah," kata Teguh dalam diskusi virtual, Selasa (29/6).
Tantangan lain yakni berupa risiko strategis. Menurut dia, investasi pada teknologi seringkali tidak sesuai dengan strategi bisnis perusahaan perbankan tersebut. Maka itu, dia mengimbau bank untuk memperhatikan kesesuaian rencana dan investasi teknologi.
Tantangan berikutnya yang perlu diwaspadai adalah potensi serangan siber. "Sangat disadari penggunaan IT (teknologi informasi) secara masif akan meningkatkan risiko serangan siber yang dapat juga berakibat pada kebocoran atau pencurian data nasabah," katanya.
Penggunaan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dapat menimbulkan risiko terkait penerapan algoritma. Maka itu, bank perlu berhati-hati mengimplementasikan AI dalam proses bisnisnya.