Provident Agro Ubah Aktivitas dari Perkebunan Jadi Investasi pada 2022

Andi M. Arief
1 Desember 2021, 13:09
Provident Agro
123rf.com/asnida marwani
Ilustrasi lahan kelapa sawit, CPO

PT Provident Agro Tbk. akan mengubah aktivitas perusahaannya dari perusahaan perkebunan menjadi perusahaan investasi secara resmi pada 2022. Proses perubahan bisnis ini dilakukan setelah perusahaan menyelesaikan penjualan saham PT Mutiara Agam (MAG) pada 23 November 2021.

Presiden Direktur Provident Agro Tri Boewono mengatakan, salah satu pertimbangan perseroan mengubah aktivitas usaha adalah kontribusi aktivitas investasi perseroan cukup besar terhadap total pendapatan. 

"Dalam laporan keuangan, kontribusi (aktivitas investasi) besar. (Kegiatan investasi) baik untuk pemegang saham. Itu yang akan kami tuju kedepannya," kata Tri dalam paparan publik perseroan, Rabu (1/12).

Berdasarkan tahapannya, perseroan akan melakukan studi kelayakan (feasibility study) selama tiga bulan. Setelah itu, perseroan akan mengajukan perizinan perubahan aktivitas usaha, baik kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator.

Perseroan juga akan meminta persetujuan dari para pemegang saham melalui skema Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Tahap ini ditaksir akan menghabiskan waktu sekitar tiga bulan.

"Karena ini sesuatu yang baru, kami belum bisa buat target yang agresif. Kalau konservatif, akhir semester I 2022 sudah bisa kami dapatkan persetujuan dari RUPS," ucap Direktur Provident Agro Devin Antonio Ridwan.

Emiten milik berkode saham PALM ini tidak akan menambah pendapatan dari lini usaha perkebunannya seiring dengan penyelesaian penjualan MAG. Perseroan menargetkan untuk memperluas sektor usaha investasinya.  

Meskipun akan menjadi perusahaan investasi, Tri mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk kembali berinvestasi di sektor perkebunan. Pasalnya, perseroan telah memiliki pengetahuan teknis yang mumpuni terkait bisnis perkebunan.

"Memang kami melihat ada peningkatan harga di komoditas, tapi kalau dilihat jangka panjang kami juga bisa lihat industri lain," kata Devin.

Berdasarkan laporan keuangan Provident Agro, pendapatan dari bisnis minyak kelapa sawit (CPO) pada Januari-September 2021 naik 37,42% secara tahunan menjadi Rp 235 miliar dari sebelumnya Rp 171 miliar. Sementara itu, pendapatan dari bisnis inti sawit tumbuh 62,58% menjadi Rp 25 miliar.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...