Harga Saham Anjlok, Bos Bukalapak Fokus ke Fundamental Bisnis

Andi M. Arief
7 Desember 2021, 20:18
Bukalapak
Bukalapak
Bukalapak

Harga saham PT Bukalapak.com merosot hampir 50% dibanding harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada awal Agustus lalu. Menanggapi hal itu, Presiden Direktur Bukalapak Rachmat Kaimudin menyatakan akan mencoba mengembalikan kepercayaan investor melalui peningkatan kinerja bisnis perusahaan. 

Presiden Direktur Bukalapak Rachmat Kaimudin mengatakan salah satu strategi yang akan dilakukan adalah meningkatkan fundamental perseroan.

Advertisement

"Cara terbaik untuk mengembalikan kepercayaan (investor di) capital market in short term adalah selalu meningkatkan kinerja perseroan dan mengkomunikasikannya dengan baik," kata Rachmat dalam acara Whitepaper Launching Bank Mandiri, Selasa (7/12). 

Berdasarkan laporan keuangan Bukalapak, pendapatan sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (EBITDA) membaik 21% dari rugi Rp 1,2 triliun pada Januari-September 2020 menjadi Rp 1 triliun.

Pertumbuhan EBITDA itu didorong oleh naiknya pendapatan perseroan sebesar 42% secara tahunan hingga kuartal III-2021 menjadi Rp 1,3 triliun dari Rp 948 miliar. Selain itu, nilai proses bisnis (TPV) naik 51% menjadi Rp 87 triliun. 

Kenyataannya, perbaikan fundamental itu tidak tercermin pada harga saham emiten marketplace berkode BUKA. Berdasarkan data Stockbit, harga saham BUKA telah turun 616 poin atau melemah 58,11% secara tahun berjalan ke posisi Rp 444 per saham.

Selain itu, harga saham BUKA menyentuh posisi terendahnya pada hari ini, yakni Rp 426 per saham. Adapun, harga IPO BUKA adalah Rp 850 per saham. BUKA pernah menyentuh titik tertingginya di posisi Rp 1.110 per saham tiga hari setelah IPO atau pada 9 Agustus 2021. 

Pada hari ini, harga BUKA melemah 2,63%secara harian. Salah satunya adalah aksi jual bersih asing senilai Rp 96 miliar di pasar regular. Secara tahun berjalan, total dana asing bersih yang keluar dari BUKA mencapai Rp 103 miliar di pasar regular. 

Secara tahun berjalan, investor asing masih membukukan pembelian bersih senilai Rp 194  miliar. Pasalnya, transaksi investor asing di pasar negosiasi dan tunai mencapai Rp 297 miliar. 

Co Founder Jarvis Asset Management Kartika Sutandi menilai turunnya harga saham BUKA disebabkan oleh kepanikan investor. Pasalnya, fundamental BUKA tidak jauh berbeda dengan kondisi saat IPO dan cenderung menguat. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement