Penawaran Awal Rampung, Harga IPO GoTo Mungkin Dipatok Mendekati Rp340
GoTo telah merampungkan proses penawaran awal (book building) penjualan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO), Kamis kemarin (24/3). Berdasarkan penawaran yang masuk dari investor, decacorn Indonesia ini dikabarkan menetapkan harga IPO di level atas kisaran harga penawaran awal Rp 316 - Rp 346 per saham, yaitu mendekati Rp 340 per saham.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata.co.id dari para pelaku pasar, animo investor cukup tinggi terhadap saham IPO GoTo. Meski sebagian investor mengajukan penawaran di rentang bawah harga IPO, GoTo dan para penjamin emisinya menetapkan harga saham perdananya di level atas rentang harga penawaran. "Harganya di atas level Rp 330 per saham," kata seorang sumber tersebut, Jumat (25/3).
Tujuannya adalah agar valuasi dan nilai kapitalisasi pasar GoTo saat pertama kali masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih baik dan tinggi. Mengacu prospektus yang dipublikasikan sebelumnya, GoTo menawarkan 48 miliar saham Seri A baru atau mewakili 4,35% dari total modal perusahaan. Jumlahnya bisa meningkat hingga maksimal 52 miliar saham jika ditambah dengan program greenshoe dan Saham Gotong Royong.
Jika mengacu kepada jumlah 48 miliar saham IPO dan harga perdana mendekati Rp 340 per saham, maka GoTo berpeluang meraup dana maksimal hingga Rp 16,32 triliun. "Ini sudah melebihi target dana IPO perusahaan sekitar Rp 15 triliunan," kata sumber tersebut.
Adapun dengan total jumlah saham sebanyak 1 triliun saham dan harga IPO mendekati Rp 340 per saham maka valuasi dan nilai kapitalisasi pasar GoTo saat masuk bursa saham nantinya mencapai sekitar Rp 340 triliun.
Katadata sudah berupaya mengonfirmasi kabar tersebut kepada pihak Goto dan penjamin emisi utama, PT Indo Premier Securities. Namun, Corporate Communications Lead GoTo Matthew Hanzel belum memberi tanggapan. Begitu pula Direktur Utama PT Indo Premier Securities Moleonoto tak memberi respons melalui pesan singkat.
Sebelumnya, dua sumber yang dikutip dari Reuters mengatakan, penawaran saham GoTo mendapat dukungan dari investor institusi dan pengelola dana yang berorientasi jangka panjang di antaranya, Schroders Indonesia dan Eastspring Investments.
GoTo, yang didukung oleh SoftBank Group Corp, Alibaba Group dan Singapura GIC, menolak berkomentar. Respons yang sama diberikan oleh Schroders dan Eastspring Investments Indonesia. Rencananya, GoTo akan melantai di bursa saham nasional dan terbuka untuk investor ritel pada 7 April 2022, waktu ini juga mundur dari jadwal semula yang ditetapkan pada 4 April.
GoTo mengatakan pihaknya menargetkan akan mengumpulkan dana setidaknya Rp 15,2 triliun dengan menawarkan 48 miliar saham Seri A baru. Saham yang ditawarkan mewakili 4,35% dari total modal perusahaan. GoTo mengklaim perusahaan bernilai US$ 26,2 miliar - US$ 28,8 miliar.
Hasil perhitungan ini dianggap akan menjadikan GoTo sebagai emiten dengan nilai perusahaan terbesar keempat di Indonesia. IPO dilakukan setelah GoTo mendapatkan modal dari putaran pendanaan pra-IPO sebesar US$1,3 miliar pada akhir 2021 lalu, ketika Otoritas Investasi Abu Dhabi masuk sebagai investor utama.