Penjualan Alat Berat Naik, Laba United Tractors Meroket 131% Kuartal I

Cahya Puteri Abdi Rabbi
30 Mei 2022, 15:34
United Tractors
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Presiden Direktur Franciscus Xaverius Laksana Kesuma (tiga dari kiri) memberikan paparan dalam acara Public Expose 2019 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (26/8). 

PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan pertumbuhan laba bersih mencapai 131,45% menjadi Rp 4,32 triliun sepanjang kuartal I 2022, dari capaian untung bersih periode yang sama tahun lalu, Rp 1,86 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan, kenaikan laba bersih ditopang oleh pendapatan perseroan yang tercatat naik sebesar 56% menjadi Rp 28 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 17,9 triliun. 

Unit usaha mesin konstruksi berkontribusi sebesar 35% terhadap total pendapatan perseroan atau sebesar Rp 9,66 triliun. Kenaikan penjualan alat berat Komatsu tercatat sebanyak 146% menjadi 1.694 unit dari sebelumnya 688 unit pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan penjualan alat berat didorong oleh peningkatan permintaan dari semua sektor utama pengguna alat berat.

Dari total keseluruhan penjualan alat berat, sebanyak 60% diserap sektor pertambangan, 18% oleh sektor konstruksi, 13% oleh sektor kehutanan, dan sisanya sebesar 9% ke sektor perkebunan.

Sedangkan, penjualan produk merek lainnya yaitu UD Trucks mengalami penurunan dari 129 unit menjadi 127 unit, serta penjualan produk Scania turun dari sebelumnya 126 unit menjadi 62 unit.

"Adapun, penurunan penjualan pada kedua merek tersebut disebabkan oleh adanya kendala pasokan produk," tulis manajemen UNTR dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (30/5).

Sementara itu, pada unit usaha kontraktor penambangan yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Hingga kuartal I 2022  membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 8,5 triliun atau naik sebesar 22% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

PAMA mencatat penurunan volume produksi batu bara sebesar 12% dari 27,2 juta ton menjadi 23,9 juta ton, dan volume pekerjaan pemindahan tanah atau overburden removal naik sebesar 9% dari 190,1 juta bcm menjadi 207,3 juta bcm.

Selanjutnya, pada unit usaha penjualan batu bara sampai kuartal I 2022 mencatatkan produksi sebanyak 2,9 juta ton termasuk 611 ribu ton batu bara kokas, atau turun sebesar 21% dari periode yang sama pada 2021 sebesar 3,7 juta ton. Hal itu disebabkan oleh adanya larangan ekspor sementara pada bulan Januari 2022 lalu.

Namun demikian, dengan meningkatnya rata-rata harga jual batu bara, pendapatan unit usaha ini ikut meningkat sebesar 92% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu menjadi Rp 7,6 triliun.

Lalu, unit usaha pertambangan emas mencatatkan penjualan sebanyak 74 ribu ons atau turun sebesar 22% dari periode yang sama pada 2021 sebesar 95 ribu ons. Hingga kuartal I 2022, pendapatan dari unit usaha ini turun sebesar 11% menjadi Rp2 triliun.

Di samping itu, unit usaha industri konstruksi membukukan pendapatan sebesar Rp 274 miliar atau turun 28% dari sebelumnya sebesar Rp 380 miliar pada periode yang sama tahun 2021.

Hingga akhir Maret 2022, total aset perseroan tercatat sebesar Rp 120,09 triliun dari sebelumnya Rp 105,30 triliun di periode yang sama tahun 2021. Sementara itu, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 42,97 triliun dan ekuitas perseroan sebesar Rp 27,17 triliun.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...