Telkom Kaji Rencana IPO Anak Usaha Bidang Data Center
Setelah melepas saham bisnis menara telekomunikasi, Mitratel, kini PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) anak usahanya di bidang data center.
VP Corporate Communication Telkom, Andri Herawan Sasoko menyampaikan, rencana IPO anak usaha perseroan saat ini masih dalam tahap pembahasan. Anak usaha Telkom yang dimaksud antara lain, PT Sigma Tata Sadaya (STS) dan PT Telkom Data Ekosistem (TDE).
"Kami lihat dalam beberapa waktu ke depan, kami berharap itu akan selalu membaik sehingga bisnis Grup Telkom akan lebih terangkat lagi dengan strategi model seperti ini,"kata Andri saat ditemui media pada acara dalam acara BNI Investor Daily Summit 2022, dikutip Rabu (12/10).
Namun, Andi menegaskan rencana IPO kedua anak usahanya tesebut masih dalam proses dan belum menghasilkan keputusan. "Masih dalam proses belum diputuskan mau IPO, masih berproses,"ungkapnya.
Berdasarkan laporan keuangan, Telkom membukukan laba bersih sebesar Rp 13,31 triliun pada periode semester pertama tahun ini. Perolehan laba bersih itu meningkat sebesar 6,89% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 12,52 triliun.
Alhasil, kenaikan laba bersih itu turut meningkatkan nilai laba bersih per saham dasar perusahaan menjadi Rp 134,36 per saham dari sebelumnya Rp 125,69 per saham.
Mengacu publikasi laporan keuangan perusahaan, pada enam bulan pertama tahun ini, emiten bersandi TLKM ini mengantongi pendapatan sebesar Rp 71,98 triliun, naik 3,60% dari semester pertama tahun lalu Rp 69,48 triliun.
Pendapatan terbesar Grup Telkom masih disokong dari pendapatan internet dan data seluler sebesar Rp 33,19 triliun, naik dari posisi Juni tahun sebelumnya sebesar Rp 31,65 triliun. Lalu, Indihome turut memberikan andil terhadap pendapatan perusahaan sebesar Rp 13,83 triliun.
Lainnya, dikontribusi dari pendapatan telepon sebesar Rp 7,01 triliun, pendapatan interkoneksi Rp 4,22 triliun, pendapatan layanan lainnya memberi andil sebesar Rp 2,77 triliun.