Laba PGN (PGAS) Naik 8% Jadi Rp 4,8 T Kuartal III, Ini Pemicunya

Patricia Yashinta Desy Abigail
7 November 2022, 12:55
PGN
Pertamina
PGN

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membukukan laba bersih US$ 310,52 juta atau setara Rp 4,86 triliun (asumsi kurs Rp 15.863/US$) pada kuartal III 2022. Raihan laba emiten berkode saham PGAS ini naik 8,49% dari raihan periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 286,21 juta atau setara Rp 4,48 triliun. 

Berdasarkan laporan keuangan tertulis, kenaikan laba bersih ditopang oleh pendapatan PGAS yang juga naik 17,18% menjadi US$ 2,64 miliar atau setara Rp 41,42 triliun dari total pendapatan sebelumnya US$ 2,25 miliar, setara Rp 35,35 triliun.

Melesatnya raihan pendapatan dikontribusi dari niaga gas bumi US$ 625,98 juta dari raihan sebelumnya US$ 511,72 juta. Selain itu, pendapatan perseroan juga dikontribusi dari penjualan mintak dan gas bumi US$ 181,97 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 19,03 juta.

Raihan pendapatan juga berasal dari transmisi gas US$ 116,92 juta pada kuartal III tahun ini. Kemudian pendapatan pemrosesan gas bumi US$ 90,11 juta dan trasnportasi minyak sebesarr US$ 13,43 juta.

IndikatorKuartal III2021Kuartal III 2022Presentase
Pendapatan  Rp 35,35 triliunRp 41,42 triliun17,18% 
Laba Rp 4,48 triliun  Rp 4,86 triliun   8,49%
Ekuitas Rp 51,51 triliunRP 53,59 triliun 4,03%
LiabilitasRp 61,76 triliunRp 66,27 triliun- 6,81%
Aset Rp 115,36 triliunRp 117,79 triliun- 2,06%

Adapun pendapatan gas bumi terdiri dari niaga gas kepada industri dan komersial US$ 1,83 miliar dibandingkan raihan sebelumnya US$ 1,72 miliar. Untuk segemen rumah tangga, PGAS mengantongi pendapatan US$ 14,91 juta serta raihan dari segmen SPBG sebesar US$ 1,56 juta.

Seiring peningkatan pendapatan, beban pokok pendapatan turut melonjak 12,15% menjadi US$ 2,03 miliar pada kuartal III 2022, dari beban pokok pendapatan sebesar US$ 1,81 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perusahaan pelat merah ini mencatatkan nilai aset yaitu US$ 73,55 miliar yang setara Rp 115,36 triliun atau turun 2,06% dibandingkan peiode sebelumnya US$ 75,10 miliar, setara Rp 117,79 triliun. Kemudian, untuk liabilitas perseroan yaitu US$ 393,81 miliar atau setara Rp 61,76 triliun, turun 6,81% dibandingkan tahun lalu Rp 66,27 triliun.

Sementara untuk ekuitas, perseroan mencatatkan US$ 3,41 miliar atau setara RP 53,59 triliun atau naik 4,03% total pada tahun sebelumnya yaitu US$ 3,28 miliar menjadi Rp 51,51 triliun.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...