Memahami Ciri-ciri dan Contoh Landasan Teori Proposal Penelitian
Landasan teori proposal merupakan bagian dari proposal penelitian yang keberadaannya jadi salah satu hal penting. Landasan teori merupakan dasar sebuah fenomena yang dipandang menurut teori. Dalam proposal penelitian, landasan teori berada dalam BAB ke dua.
Landasan teori memuat teori-teori yang digunakan untuk penelitian setelah proposal disetujui. Teori biasanya disajikan dalam bentuk kutipan yang dilengkapi dengan nama dari pencetus dan sumber teori tersebut, sumbernya bisa dari artikel, buku, jurnal dan lainnya.
Ciri-ciri Landasan Teori Proposal yang Benar
Landasan teori yang baik dan benar memiliki konsistensi ciri-ciri yang dimiliki. Berikut ciri-ciri yang biasanya dimiliki oleh landasan teori proposal yang baik dan benar yaitu sebagai berikut:
- Mampu mendukung penemuan baru
- Memiliki pemaparan data yang konsisten
- Mampu memudahkan peneliti maupun pembaca dalam memahami dan menjelaskan hubungan suatu fenomena dengan fenomena lain hingga detail ke gejala yang terjadi
- Menjadi alat untuk membuktikan fenomena yang menjadi perdebatan di ranah sosial benar atau tidak
Landasan teori memang mempermudah peneliti untuk bisa memahami fenomena yang diteliti. Selain itu, bisa memprediksi apakah fenomena yang diteliti benar atau salah.
Cara Membuat Landasan Teori Proposal
Ada beberapa tahapan untuk membuat landasan teori proposal yaitu sebagai berikut:
1. Melihat referensi penelitian sebelumnya sebagai landasan teori dengan fenomena berbeda.
2. Membaca beberapa teori penelitian yang terkait fokus Anda. Sumbernya bisa berasal dari jurnal, artikel, buku, manuskrip dan lainnya.
3. Mengumpulkan teori yang memenuhi kriteria seperti memiliki sifat jelas, tetap, empiris (telah terbukti), relevan, mutakhir, meyakinkan dan terorganisir dengan baik.
4. Menyusun landasan teori dengan mengutip sesuai panduan atau aturan yang berlaku di kampus.
Contoh Landasan Teori Proposal Penelitian
Melansir dari Library.binus.ac.id, berikut contoh landasan teori proposal:
BAB 2
Landasan Teori
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu menjadi acuan penulis dalam melakukan penelitian baru sehingga memperkaya teori yang digunakan untuk mengkaji. Penelitian ini bisa menjawab beberapa pertanyaan yang belum dibahas dalam penelitian sebelumnya.
Dalam penelitian ini, penulis mencoba mengangkat beberapa penelitian sebelumnya untuk memperkaya kajian. Berikut beberapa penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian penulis.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti | Judul Penelitian | Hasil Penelitian |
Nursanti, Masruroh & Adhikara, 2009. | Kontribusi Brand Image Binus University terhadap Minat Sektor Industri atas Alumni | Brand Binus University menghasilkan alumni yang memiliki pekerjaan berbasis teknologi informasi. |
Perbedaan: Penelitian yang dilakukan oleh Nursanti, Maruroh dan Adhikara, 2009 menggunakan variabel X brand image dan variabel Y untuk minat sektor industri atas alumni sedangkan variabel yang diteliti oleh penulis yaitu Event Cinema Holic (X) dan Citra Liputan6.com (Y).
Sumber: Hasil kajian penulis 2013.
Nama Peneliti | Judul Penelitian | Hasil Penelitian |
Aksoy & Tekin, 2012 | Event and Brand Image Transfer in Multiple Fair Sponsorship | Sponsorship mempengaruhi citra dari merek sponsor. Citra yang sudah dibentuk oleh partisipan akan ditransfer kepada orang lain sehingga dari satu orang bisa mempengaruhi yang lainnya. Karena itu, pembentukan citra cukup penting untuk perusahaan maupun produk/jasa yang dimiliki (Aksoy & Tekin, 2012). |
Perbedaan: Penelitian yang dilakukan oleh Aksoy dan Tekin membahas mengenai sponsorship sedangkan fokus penulis membahas mengenai event marketing.
Sumber: Hasil kajian penulis, 2013
2.2 Teori Umum
2.2.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari kata Bahasa Inggris yaitu communication atau communicatio yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian, komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
Menurut Hardjana (Nurjaman & Umam, 2012:35), komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu cum yang artinya bersama units yang artinya satu. Dua kata tersebut membentuk kata communion yang artinya kebersamaan atau adanya hubungan yang menjadi satu.
Sementara itu, menurut Robert D. Ross (Ruslan, 2008:83) mendefinisikan komunikasi sebagai alat terpenting dalam fungsi Public Relation.
Adapun definisi Lasswell secara eksplisit menjelaskan mengenai lima komponen yang terlibat dalam komunikasi yaitu sebagai berikut:
1. Siapa pelaku komunikasi yang memiliki inisiatif atau sumber
2. Mengatakan isi informasi yang disampaikan
3. Kepada siapa pelaku komunikasi lainnya dijadikan sasaran penerima
4. Melalui sasaran apa penyampaian informasi
5. Dengan hasil atau akibat apa yang terjadi pada diri penerima
Landasan teori proposal diperlukan dalam melakukan penelitian dengan mencantumkan teori yang berkaitan fenomena sedang diteliti. Dalam membuat landasan teoi proposal bisa juga mencantumkan beberapa penelitian sebelumnya agar hasil penelitian bisa dipertanggungjawabkan.