Biografi R.A Kartini, Pahlawan Emansipasi Perempuan Indonesia

Ghina Aulia
19 April 2024, 12:04
Biografi R.A Kartini
RRI
R.A Kartini
Button AI Summarize

Namanya Raden Ajeng Kartini, yakni sosok pahlawan perempuan yang dikenal dengan gebrakannya di bidang pendidikan. Perjuangannya dinilai bukan sebagai hal yang mudah.

Pasalnya, hidup di zaman itu, Kartini dibelenggu oleh keterbatasan peran perempuan di berbagai aspek kehidupan. Salah satunya pendidikan. Meski berbeda dari perempuan pribumi lainnya, dimana Kartini sempat menempuh pendidikan sekolah, ia juga terpaksa harus berhenti di usia 12 tahun.

Hal ini mengacu pada tradisi yang digenggam erat masyarakat Jawa pada masa itu. Pada usia tersebut, Kartini harus dipingit dan tidak boleh kemana-mana. Ada pun istilah dipingit memiliki arti dikurung atau berkurung di dalam rumah.

Pada tulisan ini, kami ingin membahas tentang biografi R.A Kartini secara singkat. Tujuannya yaitu untuk mengenang perjuangan sosoknya dalam memperjuangkan emansipasi wanita.

Biografi R.A Kartini

Nama lengkapnya Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat. Wanita ini lahir pada 21 April 1879 di Jepara ketika Indonesia masih dikenal dengan nama Hindia Belanda.

Kartini dilahirkan dari keluarga bangsawan, yakni priyayi. Dimana Ayahnya adalah Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat yang sempat menjabat sebagai bupati Jepara. Sementara Ibunya adalah M. A. Ngasirah yang berasal dari keluarga guru agama.

Diketahui bahwa Kartini merupakan anak kelima dari 11 bersaudara. Termasuk di dalamnya saudara kandung dan tiri. Ada pun Ibu dari Kartini merupakan istri pertama dari Sang Ayah.

Sehari-hari, Kartini menggunakan bahasa Belanda. Hal ini mengantarkannya berkirim surat dengan teman-temannya yang berasal dari Belanda. Ada pun arsip yang paling terkenal yaitu surat yang dikirimkannya ke sosok Rosa Abendanon.

Kemampuannya dalam baca tulis juga membawa Kartini gemar membaca surat kabar, majalah, dan buku yang sebagian besar berasal dari Eropa. Diketahui bahwa ia sempat menempuh pendidikan hingga usia 12 tahun di Europeesche Lagere School (ELS).

Diketahui bahwa kegemarannya dalam membaca mengantarkan Kartini menuju pandangan tentang dunia yang lebih luas. Dari sinilah, ia memiliki keinginan untuk membawa perempuan pribumi untuk mendapatkan hak yang sama akan pendidikan.

Pada tahun 1903, Kartini dijodohkan dan menikah dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang kala itu menjabat sebagai bupati Rembang. Diketahui bahwa pria tersebut sudah memiliki tiga istri.

Setelah menikah, suaminya memberikan kebebasan dan mendukung keinginan Kartini untuk mendirikan sekolah wanita yang saat itu berlokasi di sekitar kantor kabupaten Rembang. Sekolah tersebut bersama Kartinischool.

Dari pernikahannya, Kartini memiliki anak semata wayang, Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada 13 September 1904. Sedihnya, empat hari setelah melahirkan, Kartini berpulang dan dimakamkan di Desa Bulu, Rembang.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement