Biaya Pendidikan di Indonesia Mahal, Bagaimana di Negara Lain?
Akhir-akhir ini muncul gelombang kritik yang mengeluhkan tingginya biaya pendidikan di Indonesia. Seperti mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Universitas Negeri Riau (Unri) hingga Universitas Sumatera Utara (USU) Medan melakukan protes terhadap kenaikan uang kuliah.
Para mahasiswa Unsoed memprotes lantaran ada kenaikan uang kuliah hingga lima kali lipat. Kasus lainnya terjadi di Universitas Negeri Riau (Unri), mahasiswa memprotes ketentuan Iuran Pembangunan Institusi (IPI) dalam UKT yang harus dibayarkan.
Bahkan lembaga legislatif pun merasa heran dengan tingginya biaya pendidikan seperti yang belakangan dikeluhkan oleh banyak pihak. Padahal, negara sudah mengucurkan ratusan triliun untuk membiayai pendidikan.
Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf mengatakan akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk membahas masalah biaya pendidikan yang sedang ramai dibicarakan saat ini, terutama di tingkat perguruan tinggi.
Panja itu berfungsi untuk mengetahui apa yang jadi alasan biaya pendidikan kerap naik. "Karena kami juga ingin tahu sebenarnya pembiayaan pendidikan itu seberapa dan kenapa harus menaik," kata Dede di Jakarta, Kamis (16/5).
Nantinya Panja tersebut akan mengulas lengkap komponen biaya pendidikan, mulai dari biaya sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Selama ini review mengenai biaya pendidikan belum pernah dilakukan. Makanya, peserta didik dan orang tua pun tak mengetahui apa yang menyebabkan kenaikan biaya pendidikan yang mereka bayarkan itu dialokasikan.
"Apakah biaya komponen pendidikan seperti UKT itu naik dikarenakan membayar gaji dosen atau mungkin uang gedung atau biaya riset. Kita belum tahu, itu yang nanti kita akan bahas," ujarnya.
Apakah biaya pendidikan di Indonesia memang tinggi? Bagaimana perbandingan biaya pendidikan di Indonesia dengan negara lain?
Biaya Pendidikan di Indonesia Salah Satu yang Termahal
Menurut survei yang dilakukan HSBC pada 2018, Indoesia termasuk dalam 15 besar negara dengan biaya pendidikan termahal. Survei tersebut mengacu pada besaran dana pendidikan rata-rata mulai dari sekolah paling dasar hingga tamat pendidikan tinggi dan dapat gelar sarjana di berbagai negara.
Dalam daftar tersebut Indonesia tercatat berada di peringkat 13. Rata-rata biaya pendidikan yang dihabiskan di Indonesia dari mulai sekolah dasar hingga sarjana mencapai US$18.422 atau sekitar Rp294 juta pada kurs hari ini.
Posisi Indonesia berada di atas Mesir dan Prancis dengan biaya pendidikan dari SD sampai kuliah masing-masing sebesar US$16.863 dan US$16.708.
Jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, biaya pendidikan Indonesia lebih rendah dari Singapura dan Malaysia. Dalam survei HSBC, Singapura menjadi negara tetangga yang menduduki peringkat tertinggi, yakni di kisaran US$70.939. Singapura menduduki posisi ke 3 dalam daftar tersebut.
Adapun Malaysia menduduki posisi 8 dalam hasil riset tersebut. Rata-rata biaya pendidikan di Malaysia sejak jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi mencapai US$24.862.
Akibat tingginya biaya pendidikan ini, tidak banyak masyarakat Indonesia yang menempuh pendidikan tinggi. Berdasarkan hasil Survei Sosiekonomi Nasional (Susenas) 2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa hanya 10,15 persen penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang mengenyam pendidikan tinggi.