IDI Kabupaten Grobogan Ajak Publik Kenali Penyebab Radang Paru-Paru
Radang paru-paru atau disebut dengan Pneumonia menjadi salah satu penyakit yang banyak terjadi di Indonesia. Laman resmi idikabgrobogan.org menyatakan, radang paru-paru termasuk salah satu penyakit yang berbahaya bagi kesehatan.
Sejak 2018, prevalensi pneumonia di Indonesia adalah sekitar 2 persen, meningkat seiring waktu. Data ini dilaporkan oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia).
Saat ini, IDI Kabupaten Grobogan sedang meneliti lebih lanjut terkait penyakit radang paru-paru yang terus berkembang dan meningkat setiap tahun pada masyarakat Indonesia. Mengetahui penyebab terjadinya radang paru-paru serta obat yang direkomendasikan untuk penderitanya.
Situs web https://idikabgrobogan.org melansir, radang paru-paru, atau pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada jaringan paru-paru. Penyebab utama terjadinya radang paru-paru dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, termasuk infeksi bakteri, virus, jamur, dan faktor lainnya.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang penyebab-penyebab tersebut radang paru-paru.
Adanya infeksi bakteri
Salah satu penyebab utama radang paru-paru adalah infeksi bakteri seperti Streptococcus pneumoniae (Pneumococcus). Bakteri ini menyebabkan penyakit pneumokokus, yaitu infeksi pada paru-paru yang dapat sangat parah.
Terinfeksi virus
Parainfluenza virus (HPIV) adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan, seperti pneumonia dan radang paru-paru, dan gejala sesak nafas biasanya disertai dengan demam dan menggigil,
Terinfeksi jamur
Pneumonia jamur, salah satu jamur penyebab radang paru-paru, biasanya terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Salah satu jenis infeksi H. capsulatum yang paling sering menyebabkan gejala adalah histoplasmosis paru. Jamur tersebut menyebabkan gejala yang mirip dengan pneumonia, seperti demam, batuk, dan sesak napas, pada sekitar 10% orang yang terinfeksi.
Pneumonia Aspirasi
Pneumonia aspirasi dapat terjadi ketika makanan, minuman, atau bahan berbahaya lainnya terhirup ke dalam paru-paru, menyebabkan iritasi dan infeksi. Zat-zat ini bisa termasuk asap rokok dan polutan.
Rekomendasi obat untuk mengurangi radang paru-paru
IDI Kabupaten Grobogan merekomendasikan beberapa obat untuk mengurangi radang paru-paru. Tapi opsi obat ini membutuhkan konsultasi pada dokter.
Obat yang direkomendasikan untuk mengatasi radang paru-paru (pneumonia) tergantung pada penyebab infeksi (bakteri, virus, atau jamur) dan tingkat keparahan penyakit ini.
Obat Antibiotik
Azithromycin adalah salah satu obat antibiotik yang dapat meredakan radang paru-paru. Ini membantu mengobati infeksi bakteri pada banyak bagian tubuh, seperti saluran pernapasan, paru-paru, mata, kulit, telinga, tenggorokan, amandel, dan alat kelamin. Hanya dengan resep dokterlah Anda boleh menggunakan obat ini. Azithromycin adalah salah satu jenis antibiotik makrolida. Pada hari pertama, dosis obat biasanya 500 mg, diikuti dengan 250 mg sekali sehari selama empat hari.
Obat Clarithromycin
Infeksi paru-paru (pneumonia) dan infeksi saluran yang menuju ke paru-paru (bronkitis) diobati dengan clarithromycin. Selain itu, clarithromycin memiliki kemampuan untuk mengobati dan mencegah infeksi Mycobacterium avium complex (MAC), sejenis infeksi paru-paru yang sering menyerang pengidap HIV.
Bronkodilator
Bronkodilator dapat digunakan untuk membantu melegakan saluran pernapasan, terutama jika ada kesulitan bernapas. Bentuknya bisa berupa inhaler atau nebulizer.
Terapi Oksigen
Selain mengonsumsi obat, jika kadar oksigen dalam tubuh rendah, terapi oksigen mungkin diperlukan untuk membantu pasien bernapas lebih baik
Pengobatan pneumonia atau radang paru-paru harus selalu dilakukan di bawah pengawasan dokter untuk memastikan efektivitas dan mencegah komplikasi lebih lanjut.