Kenali Penyakit Salpingitis Sejak Dini, IDI Cirebon Berikan Solusi Pengobatan
Menurut informasi dari idicirebon.org, salah satu penyakit dapat dialami oleh sebagian wanita adalah salpingitis. Infeksi bakteri biasanya menyebabkan peradangan pada tuba falopi.
Peradangan ini termasuk dalam kategori penyakit radang panggul (PID), dan jika tidak ditangani dengan benar, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infertilitas dan kehamilan ektopik.
IDI Cirebon secara langsung bertanggung jawab atas pelaksanaan program-program yang mendukung pengembangan profesi kedokteran. Saat ini juga melakukan penelitian lebih lanjut terkait penyakit salpingitis, apa saja faktor penyebab salpingitis serta obat yang tepat untuk penderitanya.
Apa Saja Faktor Penyebab Terjadinya Penyakit Salpingitis?
Dilansir dari laman https://idicirebon.org, penyakit salpingitis terjadi akibat beberapa faktor. Penyakit salpingitis adalah peradangan pada tuba falopi yang sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Berikut adalah faktor-faktor penyebab terjadinya salpingitis meliputi:
Infeksi menular seksual (IMS)
Adanya infeksi adalah faktor utama yang menyebabkan penyakit salpingitis. Dua bakteri utama yang menyebabkan salpingitis adalah Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae. Hubungan seksual yang tidak aman adalah cara umum penularan infeksi ini.
Adanya infeksi bakteri
Bakteri, yang berasal dari bahasa Latin bacterium, adalah jamak dari kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Bakteri dapat menyerang area organ intim, seperti Mycoplasma genitalium. Bakteri ini dapat menyebabkan gatal dan kesulitan untuk buang air kecil.
Adanya infeksi dari organ lain
Infeksi dari organ lain adalah faktor selanjutnya. Infeksi dari organ lain, seperti tuberkulosis atau radang usus buntu, dapat menyebar ke tuba falopi dan menyebabkan peradangan.
Riwayat Penyakit Radang Panggul (PID)
Wanita dengan riwayat penyakit radang panggul sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami salpingitis.
Gaya hidup seksual yang tidak sehat
Kesehatan seseorang memang dapat dipengaruhi oleh gaya hidup mereka. Penyebab penyakit salpingitis adalah berganti pasangan seksual. Risiko memiliki banyak pasangan atau berhubungan seksual pada usia muda (18 tahun) dapat meningkat.
Apa Saja Obat yang Direkomendasikan untuk Penyakit Salpingitis?
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kota Cirebon telah merangkum beberapa obat yang dapat mengatasi penyakit ini. Pengobatan salpingitis umumnya melibatkan penggunaan antibiotik untuk mengatasi infeksi yang mendasarinya.
Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan berdasarkan tingkat keparahan salpingitis meliputi:
Metronidazole
Salpingitis, penyakit radang panggul akut, dapat diobati dengan antibiotik yang dapat dikonsumsi bernama metronidazole. Antibiotik ini memiliki kemampuan untuk memerangi infeksi bakteri di berbagai bagian tubuh, termasuk di saluran kelamin.
Doxycycline
Dokter akan meresepkan doxycycline sebagai obat golongan antibiotik untuk mengobati penyakit salpingitis, infeksi saluran napas, infeksi saluran kemih, acne vulgaris, penyakit menular seksual (infeksi chlamydia trachomatis), uretritis non gonococcal, chancroid, gonore, dan sifilis.
Terapi Suportif
Selain mengonsumsi obat antibiotik, terapi suportif juga penting. Pasien disarankan untuk banyak beristirahat dan mengonsumsi cairan yang cukup.
Intervensi Bedah
Jika terjadi komplikasi seperti abses tuboovarian, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengeluarkan nanah atau melakukan drainase.
Penggunaan obat-obatan ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter untuk memastikan efektivitas dan keamanan sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing individu. Jika gejala tidak membaik setelah pengobatan, penting untuk berkonsultasi kembali dengan dokter.