Kenali Penyebab Varikokel, IDI Indramayu Bagikan Informasi Pengobatan
Menurut informasi dari idiindramayu.org, salah satu penyakit yang paling umum dialami oleh pria adalah varikokel, yang terjadi ketika pembuluh darah vena di dalam skrotum membesar karena aliran darah yang terhambat.
Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Indramayu, varikokel dapat muncul pada semua usia, tetapi paling sering muncul pada usia 15 hingga 25 tahun.
Beberapa orang yang memiliki varikokel mungkin mengalami ketidaknyamanan atau sakit pada skrotum. Sakit ini biasanya meningkat saat berdiri atau bergerak terlalu lama, dan mereda saat berbaring.
IDI Indramayu meneliti lebih lanjut terkait penyakit varikokel yang sering menyerang dan mengganggu kesehatan masyarakat Indonesia.
Apa Saja Ciri-ciri Seseorang Menderita Varikokel?
Dilansir dari laman https://idiindramayu.org, penyakit seperti varikokel adalah kondisi yang ditandai dengan pembesaran pembuluh darah vena di dalam skrotum, mirip dengan varises yang terjadi pada kaki. Berikut adalah ciri-ciri seseorang menderita penyakit varikokel meliputi:
Rasa nyeri dan ketidaknyamanan
Penderita sering mengalami rasa nyeri tumpul atau berat di daerah skrotum, terutama saat berdiri lama atau setelah melakukan aktivitas fisik. Nyeri ini biasanya mereda saat berbaring.
Pembesaran pada vena
Vena di skrotum tampak membesar dan dapat dirasakan seperti benjolan atau guratan mirip cacing. Pembesaran ini dapat terlihat jelas ketika penderita berdiri.
Benjolan kecil
Secara umum terdapat benjolan kecil pada area testis. Penderita mungkin merasakan benjolan kecil di atas testis yang terkena varikokel, yang dapat teraba saat pemeriksaan.
Mengecilnya testis
Varikokel memang menjadi penyakit berbahaya, dalam beberapa kasus, testis yang terkena bisa mengalami penyusutan (atrofi), yang dapat berpengaruh pada kesuburan.
Nyeri saat berhubungan seksual
Nyeri saat berhubungan seksual, dapat menjadi tanda seseorang mengalami penyakit varikokel. Beberapa pria mungkin mengalami nyeri saat berhubungan seksual akibat ketidaknyamanan di area skrotum.
Kualitas sperma menurun
Hal terakhir yang dialami seseorang penderita varikokel adalah rasa tidak nyaman karena terdapat rasa sakit di area testis. Varikokel juga dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma, yang berpotensi menyebabkan masalah kesuburan.
Apa Saja Obat yang Direkomendasikan untuk Mengobati Penyakit Varikokel?
Untuk mengatasi penyakit varikokel, pengobatan biasanya melibatkan beberapa pendekatan, tergantung pada tingkat keparahan gejala dan dampaknya terhadap kesuburan. Berikut adalah beberapa obat dan metode yang direkomendasikan meliputi:
Ibuprofen dan paracetamol
Dokter mungkin akan meresepkan untuk mengonsumsi paracetamol dan ibuprofen untuk meredakan nyeri. Selain itu, memakai celana penyangga testis juga dapat meredakan tekanan.
Asam Mefenamat
Asam mefenamat diberikan kepada pasien untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, serta nyeri otot, trauma, dan nyeri pasca operasi. Untuk penderita varikokel, asam mefenamat juga dapat diberikan.
Terapi Sklerosis
Prosedur ini melibatkan penyuntikan zat kimia ke dalam pembuluh darah varikokel untuk menyebabkan vena tersebut menyusut.
Varikokelektomi
Operasi varikokelektomi dilakukan untuk mengobati varikokel, kondisi di mana pembuluh darah di dalam skrotum membengkak dan kantong kulit yang membungkus testis. Operasi ini dilakukan untuk memastikan organ reproduksi menerima aliran darah yang cukup.
Pengobatan varikokel bervariasi tergantung pada gejala dan efeknya terhadap kesehatan seseorang. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat.