Kenali Penyebab Jerawat Batu yang Sulit Sembuh

Ringkasan
- Jerawat batu adalah jenis jerawat parah yang ditandai dengan ukuran besar, kemerahan, berisi nanah, dan nyeri, sehingga mengganggu aktivitas. PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) aktif mengedukasi masyarakat tentang penyebab dan pengobatan jerawat batu.
- Penyebab jerawat batu meliputi perubahan hormon, penggunaan kosmetik yang salah, kelembapan dan keringat berlebih, serta faktor genetik. Perubahan hormon, misalnya, memicu produksi sebum berlebih yang menyumbat pori-pori.
- Obat untuk jerawat batu antara lain benzoyl peroxide (membunuh bakteri dan mengurangi peradangan), retinoid (membuka pori-pori), dan clindamycin (antibiotik topikal). Selain obat, disarankan minum air putih dan menghindari makanan berminyak/pedas.

Berbicara tentang gangguan kesehatan, salah satunya yang sering dialami oleh remaja hingga orang dewasa adalah jerawat batu.
Jerawat batu merupakan salah satu jenis jerawat yang paling parah. Jerawat ini lebih besar, kemerahan, berisi nanah, serta nyeri di wajah. Jerawat batu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga membutuhkan pengobatan dengan segera.
PAFI dengan alamat website https://pafikabupatenindramayu.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggotanya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa ahli farmasi selalu mengetahui perkembangan terbaru dalam bidang kesehatan, terutama obat-obatan.
Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab jerawat batu yang sulit sembuh, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya jerawat batu yang sulit sembuh?
Secara umum, jerawat batu dikenal sebagai jerawat kistik, muncul ketika bakteri masuk ke dalam kulit, menyebabkan masalah yang lebih parah daripada jerawat biasa. Jerawat batu dapat menyebar ke kulit di sekitarnya dan biasanya meninggalkan bekas luka jika tidak ditangani dengan benar. Berikut adalah beberapa faktor penyebab timbulnya jerawat batu yang perlu diperhatikan meliputi:
Perubahan hormon
Perubahan hormon, terutama peningkatan hormon androgen, sering terjadi pada masa remaja dan dapat menyebabkan produksi sebum berlebihan. Sebum ini kemudian dapat memicu jerawat batu. Perubahan hormon juga terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan, dan penggunaan pil KB. Hormon androgen memicu kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak sebum, yang jika berlebihan, dapat menyumbat pori-pori dan memicu jerawat.
Penggunaan kosmetik yang keliru
Produk kosmetik yang tidak sesuai dapat memicu produksi minyak berlebih dan menyumbat pori-pori, sehingga memperparah jerawat batu. Produk yang berlabel "non-comedogenic" atau "oil-free" biasanya lebih aman untuk kulit berjerawat karena kurang kemungkinan menyumbat pori-pori.
Tingkat kelembapan dan keringat berlebih
Faktor selanjutnya adalah tingkat kelembapan dan keringat berlebih. Lingkungan dengan kelembapan tinggi dan keringat berlebih dapat membuat pori-pori lebih rentan terhadap bakteri dan kotoran, memicu jerawat batu. Keringat yang tidak segera dibersihkan dapat memperburuk kondisi kulit, terutama jika kulit tidak dibersihkan secara teratur.
Faktor genetik atau riwayat keluarga
Faktor terakhir adalah genetik atau riwayat dari keluarga. Riwayat keluarga dengan jerawat kistik dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami jerawat batu. Jika orang tua atau saudara kandung memiliki riwayat jerawat kistik, maka kemungkinan seseorang mengalami hal yang sama juga lebih tinggi.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati jerawat batu yang sulit untuk sembuh?
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab jerawat batu yang sulit untuk sembuh. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala jerawat batu serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Benzoyl peroxide
Obat ini tersedia dalam bentuk gel atau krim dan dapat membunuh bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes) yang menyebabkan jerawat. Benzoyl peroxide juga membantu mengeringkan jerawat dan mengurangi peradangan. Contoh produk yang mengandung benzoyl peroxide adalah benzolac.
2. Retinoid
Retinoid adalah obat jerawat yang dapat ditemukan di apotek. Obat ini membantu membuka pori-pori yang tersumbat dan mempercepat pergantian sel kulit, sehingga dapat mengurangi jerawat dan mencegah bekas jerawat. Contoh retinoid adalah tretinoin, yang terdapat dalam produk seperti vitacid.
3. Clindamycin
Antibiotik topikal yang efektif menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes, sering digunakan dalam kombinasi dengan benzoyl peroxide. Contoh produk kombinasi adalah benzolac CL. Clindamycin dapat membantu mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan jerawat.
Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengobati jerawat batu adalah lebih banyak minum air putih serta menghindari makanan berminyak dan pedas. Beberapa orang mungkin mengalami jerawat yang lebih parah setelah mengonsumsi makanan tertentu, seperti makanan berminyak atau pedas. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan dosis obat yang sesuai kebutuhan.
Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi pafikabupatenindramayu.org melalui smartphone Anda.