Menilik 5 Cara Menghitung Keuntungan Jualan
Dalam menjalan bisnis, Anda pastinya mengharapkan hasil lebih atau keuntungan. Hal ini menandakan bisnis yang Anda jalankan bagus
Namun keuntungan tersebut baru bisa diketahui setelah melakukan penghitungan keuntungan jualan. Penghitungan keuntungan ini penting dilakukan agar nantinya bisa membantu bisnis yang dijalankan agar tetap survive dan terus berkembang.
Lalu, bagaimana cara untuk menghitung keuntungan jualan? Berikut ini pembahasan lengkapnya.
Cara Menghitung Keuntungan Jualan
Terdapat lima langkah yang perlu Anda lakukan untuk menghitung keuntungan jualan. Berikut ini penjelasan masing-masing langkah.
1. Identifikasi Setiap Item Biaya Produksi
Langkah pertama adalah dengan mengidentifikasi item biaya produksi secara detail. Terdapat dua jenis biaya produksi yaitu
- Biaya tetap (Fixed Cost) merupakan biaya yang jumlahnya tetap namun tidak tergantung pada besar atau kecilnya kapasitas suatu produksi. Contoh jenis biaya produksi adalah biaya gaji karyawan, biaya penyusutan, dan biaya sewa gedung.
- Biaya Variabel (Variable Cost) merupakan ernorabnan sumber eknomi yang diukur dengan satuan uang untuk mencapai suatu tujuan.
2. Menyusun Laporan Laba Rugi
Langkah selanjutnya adalah menyajikan laporan laba rugi yang menyajikan sumber pendapatan dan beban pada perusahaan dagang selama periode akuntansi. Hal ini penting dilakukan agar Anda bisa menetapkan berapa harga jual nantinya kepada konsumen.
Menentukan harga jual nantinya juga akan berpengaruh terhadap berapa banyak keuntungan dan balik modal yang diperoleh. Berikut ini cara menghitung laba rugi perusahan
Laba Bersih + Laba Kotor - Beban Usaha
3. Menghitung Biaya Pembentuk Harga Pokok Penjualan (HPP)
Langkah berikutnya adalah mengetahui harga pokok penjualan yang merupakan akumulasi keseluruhan bata yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Anda. Dalam melakukan hal ini, Anda sebaiknya jeli dalam melihat daya beli konsumen yang menjadi target market Anda.
Misalnya, jika target konsumen Anda berasal dari kalangan berpenghasilan menengah ke bawah, maka jangan naikkan harga produk karen dapat membuat konsumen tersebut melirik produk dari kompetitor.
Rumus untuk Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah
HPP = Bahan baku yang digunakan + Total produksi (BTKL + Overhead pabrik) + Saldo akhir persediaan (saldo awal persediaan - saldo akhir persediaan)
4. Identifikasi Saldo Persediaan Awal dan Akhir
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi saldo persediaan awal dan akhir. Saldo awal adalah total nilai persediaan bahan baku di awal periode yang dihitung, dalam hal ini awal bulan untuk bulan dan awal tahun untuk tahunan.
Saldo awal periode tersebut sama dengan saldo akhir periode sebelumnya yang bisa dilihat di neraca. ementara itu, Anda bisa melihat per jenis bahan baku pada buku persediaan dan kartu stok.
5. Menghitung Penjualan Bersih
Langkah terakhir adalah menghitung penjualan bersih yang merupakan hasil penjualan kotor sesudah dikurangi dengan banyak potongan dan pengurangan lainnya.
Penjualan bersih memiliki tiga unsur yaitu penjualan kotor, retur penjualan dan potongan penjualan. Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung penjualan bersih.
Penjualan bersih = Penjualan - Retur penjualan dan Pengurangan harga - Potongan Penjualan
Rumus Menghitung Keuntungan Jualan
Ada dua rumus yang biasa Anda gunakan untuk menghitung keuntungan jala yaitu laba kotor dan laba bersih. Berikut ini penjelasannya.
1. Laba Kotor
Laba kotor adalah laba perusahaan yang pertama kali diperoleh oleh perusahaan sebelum dikurangi oleh baia-biaya yang tergolong beban perusahaan. Penghitungan laba kotor adalh total pendalatan dari penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan.
Berikut ini gambaran rumusnya.
Laba Kotor = Total pendapatan penjualan bersih - Harga pokok penjualan
- Penjualan bersih = Penjualan - Potongan Penjualan - Retur Penjualan
- HPP = Bahan baku yang digunakan + Total produksi (BTKL + Overhead pabrik) + Saldo akhir persediaan (saldo awal persediaan - saldo akhir persediaan)
Laba kotor disebut juga XI yang diperlukan untuk menghitung laba bersih.
2. Laba Bersih
Laba bersih adalah laba perusahaan setelah dikurangi biaya-biaya yang merupakan beban perusahaan serta pajak dalam period ternate. Laba bersih dihitung dari laba kotor dikurangi beban operasi dan beban pajak.
Berikut ini gambaran rumusnya.
Laba bersih = Laba kotor - Beban operasi - Beban pajak
Laba bersih ini dilambangkan dengan X3 sementara X2 merupakan laba operasi hasil selisih antara penjualan dengan seluruh biaya operasi.
Contoh Menghitung Keuntungan Jualan
Berikut ini adalah contoh yang bisa Anda pelajari untuk lebih memahami cara menghitung keuntungan jualan
Bisnis kue basah Anda mendapatkan omzet sebanyak Rp500.000 dalam sehari dengan modal bahan baku (HPP) sebanyak Rp150.000. Berapa keuntungan penjualan?
Pertama hitung laba kotor penjualan.
Laba kotor = Penjualan bersih – HPP
Selama satu hari ini, Anda tidak menerima adanya pertukaran barang dan potongan penjualan, sehingga penjualan bersih Rp500.000.
Laba kotor = Rp500.000 – Rp150.000 = Rp350.000
Laba bersih = Laba kotor – beban
Beban yang Anda keluarkan adalah upah karyawan Rp20.000 satu hari dan biaya iklan di grup Facebook Rp 10.000 sebanyak dua kali posting dalam satu hari.
Laba bersih = Rp 350.000 – (Rp20.000+Rp10.000) = Rp350.000 – Rp30.000 = Rp320.000
Jadi laba bersih Anda dari bisnis kue basah selama satu hari adalah Rp320.000.