Mimpi Ruth Sahanaya yang Terwujud
Penyanyi Ruth Sahanaya sempat ditanya oleh jurnalis tentang mimpinya yang masih ingin dicapai. Pertanyaan itu muncul saat ia tampil di Senggigi Sunset Jazz di Lombok Nusa Tenggara Barat pada 2019 lalu.
“Aku pengen banget bikin konser tunggal,” kata Uthe – panggilan akrab Ruth Sahanaya – sambil tersenyum.
Pandemi Covid-19 menunda mimpi Uthe. Setelah menunggu, pelantun lagu Kaulah Segalanya itu akhirnya dapat mewujudkan imipiannya pada 22 Juni 2024.
Sang Diva menggelar konser tunggal yang diberi judul 40 Tahun Simfoni dari Hati. Acara ini digelar di Plennary Hall Jakarta Convention Center.
Ini merupakan konser tunggal kedua Uthe. Sebelumnya ia melakukan hal yang sama untuk memperingati 25 tahun kiprahnya di dunia musik.
Kali ini, Uthe didampingi musik orkestra pimpinan Tohpati. Sejumlah musisi muda turut mengiringi, seperti Silent Open Up, Yura Yunita, Once Mekel dan Afghan. Tepat pukul 19.45 WIB, Uthe membuka konser tunggalnya dengan lagu Pesta.
Ia mengenakan gaun berwana silver mengembang dan sepatu hak tinggi. Meski sudah berusia 57 tahun, kualitas suara Uthe masih tetap sama seperti ketika dia baru pertama kali terjun di industri musik.
Istri Jeffry Waworuntu itu masih bisa mencapai not tinggi yang menjadi ciri khasnya. Spesialis lagu-lagu cinta ini mulai berkomunikasi dengan penonton usai membawakan lagu Bawa Daku Pergi.
“Saya berterima kasih untuk semua musisi hebat yang menemani saya selama 40 tahun di dunia musik. Di sini ada Mas Candra Darusman, James F Sundah, Andi Rianto, Harvey Malaiholo, Andre Hehanusa dan juga Tohpati yang menjadi music director di konser ini,” kata Uthe.
Suasana di Plennary Hall semakin panas ketika ibu dua anak itu membawakan lagu Jangan Buang Waktu bersama Silent Open Up yang berirama upbeat.
Kehadiran Yura Yunita juga memberikan warna tersendiri. Musisi yang beken dengan lagu Cinta dan Rahasia itu berduet dengan Uthe membawakan lagu Goyang Suka-suka.
Musisi muda lain yang juga berpartisipasi di konser tunggal Uthe adalah Once Mekel. Mantan vokalis Dewa 19 itu melantunkan lagu Usah Kau Lara Sendiri. Lagu yang versi aslinya dibawakan Katon Bagaskara bersama Uthe ini dibuat untuk memberikan dukungan kepada Orang dengan HIV AIDS. Lagu ini menjadi hits di pertengahan 1990-an, ketika kasus HIV AIDS tengah melonjak di dunia.
Afghan menjadi bintang tamu terakhir yang tampil di atas panggung dengan menyanyikan lagu Mengertilah Kasih. Uthe sepertinya paham lagu yang ditunggu oleh sekitar 10 ribu fansnya adalah Memori dan Keliru.
Sang Diva pun turun dari panggung saat membawakan lagu Memori. Dia menghampiri para penonton yang duduk di barisan VVIP dan VIP untuk menyanyikan lagu yang membuat nama Ruth Sahanaya naik daun.
Dengan bantuan lirik yang tampil di layar lebar, tidak hanya penonton di barisan depan yang ikut bernyanyi tapi nyaris semua yang hadir di Plennary Hall melantukan reffrain lagu tersebut:
Memori/Kau membuka luka lama/Yang ku ingin lupa/Memori/Tolong daku pergi jauh/Janji takkan kembali/Memori
Paduan suara penonton masih berlanjut ketika Uthe menyanyikan Keliru. Kali ini, penonton meminta sang Diva untuk memberikan microphone kepada Kris Dayanti yang ada di bangku VVIP untuk ikut menyanyikan reffrain lagu itu.
Bersama sang kakak Yuni Shara, Kris Dayanti pun turut melantunkan satu bait lagu itu:
Aku cinta kepadamu/Aku rindu di pelukmu/Namun ku keliru/Telah membunuh/Cinta dia dan dirimu
Uthe kemudian naik ke panggung dan penonton semakin histeris ketika Tohpati dan personel orkestranya memainkan intro lagu Kaulah Segalanya. Ini menjadi lagu Uthe yang tidak hanya menjadi hits di era 1992 tapi juga menerima banyak penghargaan festival musik di luar negeri.
Setelah membawakan lagu cinta yang sendu, Uthe membangkitkan semangat penonton dengan lagu yang lebih cerita yaitu Amburadul, Tak Kuduga, dan Astaga.
Setelah menghibur penonton selama 2 jam 40 menit dan membawakan 23 lagu, Uthe menutup konsernya dengan lagu Andaikan Kau Datang. Ia meluapkan seluruh energi dan juga rasa cintanya terhadap musik melalui konser tunggal 40 Tahun Simfoni dari Hati.